Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat untuk penanganan COVID-19, yang dibangun di Pulau Galang, Kepulauan Riau, akan dioperasikan selambat-lambatnya pada Senin (6/4) pekan depan.
“Maksimal Senin (6/4) bisa dioperasikan, memang ada keterlambatan tiga hingga empat hari, karena transportasi bahan material, karena terkendala cuaca,” kata Presiden dalam telekonferensi pers di sela peninjauan rumah sakit darurat tersebut di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu.
Baca juga: RS Darurat Wisma Atlet dipimpin Pangdam Jaya
Dalam peninjauan itu, Presiden didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Kepala Negara mengatakan sebenarnya pemerintah tidak ingin RS tersebut digunakan. Presiden lebih menginginkan tidak ada lonjakan pasien positif COVID-19, yang memaksa pemerintah harus mengoperasikan RS tersebut. Saat ini, pemerintah hanya ingin memastikan kesiapan operasional RS tersebut, agar jika tidak ada kendala saat hendak digunakan.
“Semuanya ini kita rencanakan, dan kita siapkan. Kita berharap tidak terjadi, tapi paling tidak, kita siap, seperti Wisma Atlet (Kemayoran, Jakarta,-red) kita siapkan 2.400 kamar tapi alhamdulilah sampai saat ini baru digunakan 400,” ujar Jokowi.
Baca juga: Balai Kemendagri di Bogor akan dijadikan RS darurat COVID-19
RS darurat di Pulau Galang ini, ujar Jokowi, memiliki kapasitas 360 kasur (bed), ditambah 20 ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan 30 ruang isolasi non-IGD.
“(RS) ini dibangun untuk menyiapkan. Kalau semua sudah selesai, baru kita alihkan penggunaannya ke yang lain. Rencananya ke RS-RS penyakit menular dan keperluan riset,” kata Kepala Negara.
Baca juga: Dua PDP dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Jakarta oleh Dinkes Cianjur