Cibinong, Bogor (ANTARA) - Satu kasus yang terindikasi sebagai COVID-19 dideteksi dalam kegiatan pemeriksaan cepat secara massal terhadap orang dengan risiko dan pasien dalam pengawasan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menurut pejabat pemerintah setempat.
"Hasil kemarin hanya satu positif, tapi harus ditindaklanjuti dengan (pemeriksaan sampel) swab. Ini pemeriksaan awal, untuk meyakinkan kita periksa lagi swab yang positif itu," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau pemeriksaan cepat COVID-19 di Puskesmas Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Ia mengatakan, satu orang yang menunjukkan indikasi terserang COVID-19 dalam kegiatan pemeriksaan secara massal adalah pasien dalam pengawasan yang diperiksa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong pada Rabu (25/3).
Baca juga: 320 tenaga medis dan 72 PDP di Bogor jalani tes cepat COVID-19
Di Kabupaten Bogor, hingga Rabu (25/3) malam ada delapan orang yang dinyatakan positif COVID-19, satu di antaranya meninggal dunia.
Selain itu ada ada 251 orang dalam pemantauan (ODP), 90 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 76 pasien dalam pengawasan (PDP), 18 di antaranya sudah selesai menjalani pengawasan.
Ade Yasin mengatakan, untuk pemeriksaan cepat COVID-19 tahap satu pemerintah menyediakan 1.600 alat tes cepat.
Pemeriksaan cepat COVID-19 dilakukan pemerintah di RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Cileungsi, dan RSUD Leuwiliang serta beberapa puskesmas.
Baca juga: Seleksi pejabat melalui lelang terbuka ditunda Pemkot Bogor
"Hari ini mudah mudahan selesai yang tahap satu, (dengan) 1.600 alat rapid test," kata Bupati.
Pemeriksaan cepat COVID-19 tahap dua, menurut dia, akan dilaksanakan setelah pesanan 1.000 alat pemeriksaan diterima Dinas Kesehatan.
"Kita kenapa harus banyak? Karena samplingnya harus banyak, masyarakat kita 5,9 juta jiwa. Makanya harus lebih banyak lagi melakukan sampling, supaya kita tahu sebarannya di mana, cara mengendalikannya seperti apa," kata Bupati.
Baca juga: Cegah COVID-19, Polres Bogor tutup layanan SIM, BPKB, dan SKCK