Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memuji langkah cepat Telkom yang telah menerapkan prosedur keselamatan pada seluruh karyawannya terkait pencegahan penyebaran wabah virus corona.
"Sejumlah langkah preventif dilakukan dari level tertinggi hingga ke level terendah. Di seluruh bidang dan seluruh bagian telah melakukan usaha-usaha proaktif untuk menjamin lingkungan kerja yang sehat," ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Erick mengatakan bahwa prosedur operasi standar (SOP) tentang keselamatan kerja telah dibuat secara rinci untuk menjamin terjaganya lingkungan kerja.
Terkait adanya seorang karyawan Telkom yang meninggal karena sakit radang saluran nafas, batuk, dan demam, Erick menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Saya sebagai menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya kompetensi di bidang kesehatan," kata Menteri BUMN tersebut.
Dalam suasana duka, Erick meminta kepada seluruh pihak untuk menghentikan segala praduga. Menurutnya pihak Telkom sudah melakukan langkah cepat, berkoordinasi dengan keluarga dan kementerian kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.
Langkah cepat dan proaktif Telkom untuk merespons penyebab meninggalnya sang karyawan, kata Erick, merupakan bentuk simpati dan tanggung jawab moral perusahaan.
"Kami mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," kata Erick Thohir.
Menurut Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, sejak merebaknya wabah virus corona (Covid-19), Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus.
Salah satu upayanya adalah dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Selain kami telah mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus corona (Covid-19), mengimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam," ujar Ririek.
Baca juga: Dirut Telkom: Pegawai yang meninggal di Cianjur punya riwayat medis panjang
Baca juga: Pemerintah: Pasien yang meninggal di Cianjur negatif Covid-19