Majalengka (ANTARA) - Sebanyak dua warga negara Indonesia kru Kapal Diamond Princess yang sempat sakit karena positif COVID-19 sudah dinyatakan sembuh dan ikut dijemput untuk kembali ke Indonesia bersama 67 WNI lainnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan di Majalengka, Minggu, dari rencananya 68 orang yang akan dijemput bertambah satu menjadi 69 orang karena satu WNI yang positif COVID-19 sudah dinyatakan sembuh.
"Yang positif awalnya sembilan, satu sembuh melalui dua pemeriksaan terakhir. Satu lagi dinyatakan sembuh dari dua kali pemeriksaan," kata Yurianto.
Sementara dua orang WNI lainnya menolak untuk ikut dikarenakan memang bekerja sebagai kru inti di kapal tersebut yang bertanggung jawab pada Diamond Princess. Total seluruh WNI yang menjadi kru kapal tersebut sejumlah 78 orang.
Yurianto menegaskan seluruh 69 kru kapal tersebut dinyatakan sehat oleh otoritas kesehatan Jepang. "Alhamdulillah dari 69 ini semua tidak ada yang panas, tidak ada yang batuk, tidak ada yang sesak. Artinya mereka memenuhi persyaratan untuk kemudian melanjutkan ke tanah air," kata Yurianto.
Dia juga menjelaskan 69 WNI tersebut telah menjalani masa karantina 14 hari di Diamond Princess dan dinyatakan negatif COVID-19 melalui pemeriksaan PCR. namun otoritas kesehatan Indonesia akan kembali melakukan pemeriksaan ulang baik secara klinis dan laboratorium.
Yurianto menerangkan pemerintah akan melakukan pemeriksaan laboratorium pada 69 WNI yang dievakuasi dengan dua metode berbeda, yaitu menggunakan PCR yang hanya membutuhkan waktu satu hari dan juga metode genom sequencing yang memakan waktu tiga hari namun pemeriksaan lebih detil sampai struktur genetik.
"Nanti akan dimasukkan di kapal kita akan melakukan pemeriksaan kembali, double cek dan nantinya akan kita bawa menuju ke Sebaru untuk kemudian kita lakukan observasi. Semua masih on schedule," kata Yurianto.
Baca juga: Ridwan Kamil ikut pantau kedatangan WNI ABK Diamond Princess di Kertajati
Baca juga: Pertokoan tetap normal meski Bandara Kertajati digunakan evakuasi WNI ABK