Majalengka (ANTARA) - Sejumlah pertokoan makanan dan minimarket di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka masih tetap beraktivitas normal meski lokasi tersebut bakal digunakan sebagai tempat evakuasi perpindahan WNI ABK kapal Diamond Princess.
Salah seorang penjaga kedai kopi, Siti (23) mengatakan kedai kopinya tersebut akan buka hingga pukul 22.00 WIB. Menurutnya jadwal tersebut mengikuti dengan jadwal kedatangan maupun keberangkatan terakhir di Bandara Kertajati.
"Kita buka maksimal sampai jam 10 malam, nunggu kedatangan terakhir aja," kata Siti di Majalengka, Minggu.
Kondisi di Bandara Kertajati nampak berjalan seperti biasanya di kawasan pengunjung dan kawasan kedatangan. Beberapa pertokoan dan pusat jajanan yang berada di dekat gerbang kedatangan penumpang pesawat nampak masih dikunjungi sejumlah orang.
Siti sendiri mengaku sudah mengetahui bahwa Bandar Kertajati bakal digunakan pemerintah untuk mendaratkan sebanyak 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess dari Jepang akibat merebaknya virus COVID-19.
"Iya saya tahu (evakuasi WNI), tapi itu kan malam, jadi kami tetap buka sampai jam 10 malam," ujar Siti.
Selain itu, seorang penjaga toko makanan, Marni (27) mengatakan dirinya sudah mengetahui akan adanya evakuasi itu dari pihak pengelola bandara. Dia sendiri berencana menutup tokonya pada jam 21.00 WIB.
"Saya agak takut juga, tapi katanya mereka (WNI dievakuasi) gak akan lewat sini (kawasan pertokoan), katanya mereka langsung dijemput bus di landasan," tambahnya.
Sementara itu di kawasan luar bandara, nampak sejumlah personel TNI sedang berjaga. Selain itu, para penumpang pesawat juga datang dan pergi seperti biasanya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) kru Kapal Diamond Princess dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada Minggu malam.
Kemudian mereka akan dibawa ke Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, melalui pelabuhan di Indramayu untuk menjalani observasi.
Mereka akan menjalani transit observasi, yang direncanakan selama 28 hari.
Pertokoan tetap normal meski Bandara Kertajati digunakan evakuasi WNI ABK
Minggu, 1 Maret 2020 22:06 WIB