Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah seiring pelaku pasar tengah mencermati perang tarif antara China dan Amerika Serikat (AS).
Harga saham IHSG ditutup melemah 28,15 poin atau 0,47 persen ke posisi 5.976,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,60 poin atau 0,24 persen ke posisi 669,37.
“Tekanan pasar kami perkirakan masih tinggi seiring dengan saling menyerang antara China dan AS terkait tarif. Terbaru AS kembali menargetkan tarif tambahan baru kepada China sebesar 50 persen. Hal ini dikhawatirkan masih akan meningkatkan gejolak ekonomi,” ujar VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi di Jakarta, Rabu.
Audi melihat pasar sudah mulai merefleksikan dampak tarif resiprokal AS di pasar dan setelah mendapatkan langkah berikutnya dari pemerintah, dengan menerima pengenaan tarif serta melakukan langkah diplomasi melalui negosiasi.
Donald Trump dalam media sosialnya X, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap China mulai 9 April 2025 apabila China tidak menarik tambahan tarif sebesar 34 persen paling lambat Selasa (8/4).
Trump mengatakan semua pembicaraan dengan China akan dihentikan, sementara negosiasi dengan negara lain akan segera dimulai.
Apabila hal itu benar-benar dilakukan oleh Trump, artinya barang-barang asal China akan dikenakan tarif impor sangat tinggi yaitu 104 persen.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang menguat sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,78 persen dan 0,75 persen.