Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Cirebon Kota, Jawa Barat, menangkap tiga pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran dengan senjata tajam di Tengah Tani Cirebon, yang menyebabkan satu korban mengalami luka bacok pada bagian leher belakang.
“Hari ini ketiga pelaku sudah kami amankan. Mereka semua masih berstatus pelajar dan tergolong anak yang berhadapan dengan hukum. Satu pelaku lain masih dalam pengejaran,” kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan peristiwa tawuran itu terjadi pada Rabu (21/5) sekitar pukul 03.00 WIB di depan minimarket yang berada di wilayah tersebut, serta video penyerangan terhadap korban sempat viral di media sosial.
Dalam kejadian itu, kata dia, ada dua kelompok pelajar saling serang dengan menggunakan senjata tajam.
Ia menjelaskan tawuran bermula dari janjian dua kelompok pelajar, yakni kelompok Astaga dan Mawar, yang sepakat bertemu di depan minimarket tersebut melalui komunikasi daring.
Setibanya di lokasi, menurut dia, kelompok Mawar yang kalah jumlah sempat mundur dan dikejar oleh kelompok Astaga.
Ia mengatakan dalam proses pengejaran itulah korban berinisial FD, warga Tengah Tani, tertinggal dan menjadi sasaran pengeroyokan serta sabetan senjata tajam.
"Korban mengalami luka robek di bagian leher belakang akibat sabetan celurit dari dua pelaku," ujar Eko.
Dalam penanganan kasus ini, polisi menyita tiga celurit sebagai barang bukti yang memiliki panjang bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 190 cm.