Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengaku tidak menyiapkan kompensasi kepada warga Natuna, Kepulauan Riau karena wilayahnya digunakan sebagai lokasi karantina 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China karena virus Corona.
"Nggak ada gitu-gitu (kompensasi, Red). Yang ada kita itu Kemenkes dan Pemda bertanggung jawab semuanya. Saya kan Menkes, semuanya saya tak mengizinkan mereka (masyarakat Natuna) untuk sakit atau terdampak," kata Terawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.
Ia pun memastikan seluruh WNI yang baru kembali dari Wuhan, China tidak terjangkit virus Corona.
"Doakan sehat semua. Kompensasinya ya doa itu semua lah. Kamu harus berdoa yang baiklah," imbuhnya.
Menurut dia, pemerintah pusat, daerah dan masyarakat Natuna harus bahu membahu dalam menyelamatkan Indonesia, khususnya dari virus Corona.
Mengenai jaminan kepada masyarakat, kata Terawan, dirinya rela menjaminkan badannya saat berkontak langsung dengan WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan.
"Ya, kalau saya bilang menjamin kan repot. Saya menjaminkan badan saya karena itu saya ada di garda terdepan saat pesawat datang, saya masuk pertama ke dalam pesawat menyapa seluruh warga sehat dari Wuhan yang datang. Nah, itu artinya saya menjaminkan," jelasnya.
Sementara itu, terkait stok masker yang mulai berkurang, Terawan menilai bukan sebuah masalah.
Menurutnya akan terjadi inefisiensi anggaran apabila seluruh masyarakat ingin menggunakan masker.
Meskipun harganya murah, tapi apabila dikalikan jumlah penduduk Indonesia, maka akan menghabiskan anggaran yang cukup besar.
"Nah Jangan sampai terjadi inefisiensi budgeting baik personal, keluarga maupun negara," ujarnya.
Baca juga: Usulan anggota DPR agar WNI dari Wuhan diisolasi di kapal perang, Menkes: Tidak manusiawi
Baca juga: Menkes Terawan berkantor di Natuna sampai WNI dari Wuhan selesai dikarantina