Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menggagas penataan kawasan situs Batutulis menjadi museum yang isinya koleksi benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Sunda Pakwan Padjadjaran di Bogor.
Dalam upaya merealisasikan gagasan tersebut, Bima Arya menyelenggarakan sarasehan "Penataan Kawasan Batutulis Bogor" di Balai Kota Bogor, Rabu. Sarasehan menghadirkan Guru Besar Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung Prof Dr Nina Herlina, Guru Besar Arkeologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Prof Dr Agus Aris Munandar serta Direktur Perlindungan Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda.
Pemerintah Kota Bogor merencanakan penataan kawasan Prasasti Batutulis di Kelurahan Batutulis, Kota Bogor. "Sebelum merealisasikan rencana tersebut, kami meminta masukan dari para pakar yang melakukan penelitian dengan pendekatan akademis serta dari pemerintah pusat yang memiliki kebijakan terkait cagar budaya dan situs sejarah," katanya.
Pemerintah Kota Bogor ingin memulai program besar penataan situs sejarah Batutulis dari satu titik, yakni Prasasti Batutulis. "Situs Batutulis, kondisinya saat ini sangat sederhana dan pengunjungnya minim. Karena itu, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan penataan," katanya.
Bima menjelaskan, kalau akan dibangun museum di lokasi Prasasti Batutulis, lokasinya sangat kecil.
Di dekat prasasti itu, ada rumah milik Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri serta ada Sekolah Dasar (SD) Batutulis. "Pemerintah Kota Bogor merencanakan akan melakukan perluasan wilayah Prasasti Batutulis," katanya.
Pemerintah Kota Bogor akan mengusulkan kepada Megawati untuk menghibahkan rumahnya untuk keperluan pembangunan museum. "Kita harapkan Ibu Megawati dapat merespons positif," katanya.
Di dekat rumah tersebut, kata dia, ada SD Batutulis, yang kalau di relokasi maka kawasan Prasasti Batutulis akan menjadi luas. "Kalau SD ini bisa direlokasi dan tanah milik Ibu Megawati juga dihibahkan, maka lahannya cukup besar untuk dibangun museum," katanya.
Pemerintah Kota Bogor membuat perencanaannya tahun ini sambil mengupayakan mengusulkan hibah dan relokasi SD. "Pemkot Bogor juga meminta masukan dari pakar dan pemerintah pusat, terkait dengan rencana tersebut," katanya.
Di lokasi situs Batutulis itu ditemukan juga benda-benda bersejarah lainnya. Melalui penjelasan dari para pakar, Pemerintah Kota Bogor ingin mendapat penjelasan soal bukti-bukti otentik lokasi bersejarah Batutulis.