Cianjur, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengungsikan sebanyak 57 kepala keluarga (KK) dengan 182 jiwa warga Kampung Cibadak, Desa Cimahi, Kecamatan Sukaresmi karena pergerakan tanah terus meluas dan mulai merusak puluhan rumah warga.
Kepala BPBD Cianjur, Dedi Supriyadi pada wartawan Kamis, di Cianjur mengatakan setelah mendatangi lokasi bersama unsur muspika setempat, pihaknya memutuskan untuk mengungsikan seluruh warga di satu kampung tersebut karena pergerakan tanah yang terjadi semakin meluas dan mulai merusak puluhan rumah.
"Warga sudah mengungsi secara bertahap sejak dua hari terakhir, namun masih ada yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir membuat pergerakan tanah dengan cepat meluas, sehingga kami minta semua warga untuk mengungsi," katanya.
Meskipun seluruh warga diungsikan ke sejumlah tempat seperti masjid dan pondok pesantren serta rumah warga yang aman dari pergerakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, katanya, namun kepala keluarga dan pria dewasa secara bergiliran melakukan ronda guna menjaga keamanan dan ikut memantau pergerakan tanah.
"Kami melihat kedalaman dan luas pergerakan tanah terus bertambah, kemungkinan besar akan diajukan relokasi perkampungan yang sudah tidak layak dihuni tersebut. Namun hal tersebut harus dibahas bersama dinas terkait dan warga," kata Dedi Supriyadi.
Kapolsek Sukaresmi, AKP Munawir, mengatakan pihaknya menurunkan anggota untuk ikut membantu warga yang membawa sejumlah barang ke lokasi pengungsian yang terpisah beberapa ratus meter dari perkampungan yang dinilai aman dari pergerakan tanah.
Bahkan pihaknya akan menyiagakan anggota di lokasi untuk membantu menjaga keamanan dan kenyamanan serta memantau pergerakan tanah yang terjadi."Kami siagakan bhabinkamtibmas dan beberapa orang anggota di lokasi sampai status aman," katanya.
Sementara sejumlah warga sekitar, berharap pergerakan tanah tidak berlangsung lama dan sampai merusak seluruh perkampungan yang telah mereka tempati secara turun temurun sejak puluhan tahun lalu.
"Kami tahu kalau pergerakan tanah sulit dihindari seperti yang terjadi dibeberapa wilayah lain di Desa Cimahi. Namuh kami berharap pergerakan tanah tidak sampai meluas ke seluruh kampung karena kami tidak ingin pindah dari tanah kelahiran," kata Iyus Yunus (48) seorang warga.
Baca juga: Bencana pergerakan tanah paksa seratusan warga Sukaresmi Cianjur mengungsi
Baca juga: Tanah longsor rusak rumah warga di kota Tasikmalaya
Seluruh warga kampung Cibadak di Cianjur diungsikan
Kamis, 9 Januari 2020 19:57 WIB