Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato terakhir sebagai wakil kepala pemerintahan pada peluncuran Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Jumat. Selain pejabat dalam negeri dan undangan, pidato Kalla terakhir itu juga dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional yang berkantor di Indonesia.
“Ini hari terakhir kerja bagi saya selama lima tahun menjadi wakil presiden, dan ini pidato saya yang terakhir, setelah selama lima tahun kira-kira lebih dari 600 pidato, ini berarti pidato ke-601,” kata Kalla, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat.
Gedung Pancasila, pada sisi lain, menempati posisi penting dalam sejarah Indonesia; di gedung bergaya Gothik-Yunani inilah perumusan dasar negara, Pancasila, dilakukan pada 1 Juni 1945.
Tuan rumah pada gelaran dengan pokok acara pidato Kalla kali ini adalah Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang didampingi Menteri Keuangan, Sri Mulyani selain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Kedua perempuan pemimpin di Indonesia itu berdiri di dekat Kalla saat dia berpidato. Tidak pelak, kedua perempuan menteri itu terlihat sesekali menyeka mata mereka, saat Kalla mengucapkan kata-kata perpisahan alias kata-kata pamit dari jajaran pemerintahan.
Kalla --satu-satunya politisi yang pernah dua kali menjadi wakil presiden, sebelumnya pada masa pemerintahan pertama Presiden Susilo Yudhoyono (2004-2009)-- juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian Luar Negeri yang selama ini ikut membantu penyelenggaraan kunjungan-kunjungan Kalla ke luar negeri.
Adalah Kalla yang selalu mewakili kehadiran sosok Presiden Joko Widodo di forum Sidang Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, selama lima kali berturut-turut pada 2014-2019.
Kalla juga tercatat kiprahnya dalam kancah perdamaian, di antaranya berperan penting dalam proses perdamaian di Aceh yang berkolaborasi dengan organisasi yang dipimpin Maarti Ahtisaari dari Finlandia dalam perundingan damai di Helsinki. Hasil dari perundingan di Helsinki itu adalah Perjanjian Helsinki pada Agustus 2005, yang butir-butirnya dijalankan sungguh-sungguh sejak ditandatangani delegasi Indonesia dan GAM.
Pada pidato terakhirnya di Gedung Pancasila itu, Kalla menyatakan, “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri yang selalu bekerja membantu saya selama lima tahun, barangkali saya pejabat yang paling sering ke luar negeri disamping menteri luar negeri tentu, yang paling merepotkan."
Usai peluncuran Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional itu, Kalla mendapatkan kejutan dari pegawai di lingkungan Kementerian Luar Negeri yang sudah menunggu di luar Gedung Pancasila.
Para duta besar perwakilan negara sahabat dan pegawai Kementerian Luar Negeri menyambut Kalla, yang didampingi Marsudi dan Mulyani, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Mereka membawa balon bertuliskan "Terima Kasih Pak JK".
Marsudi juga secara simbolis menyerahkan lukisan foto Kalla ketika menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB di New York pada September lalu.
Kegiatan terakhir Kalla sebagai wakil presiden, Jumat, dimulai dengan menghadiri acara Pengantar Purna Tugas Wakil Presiden oleh Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Auditorium PTIK, Jakarta, pada pukul 08.00 WIB.
Selanjutnya, setelah dari Kantor Kementerian Luar Negeri di Pejambon, Kalla akan menjalankan shalat Jumat terakhir bersama jajaran pegawai Sekretariat Wakil Presiden di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Selatan. Setelah itu, Kalla akan menghadiri silaturahmi Jokowi (presiden terpilih 2019-2024), KH Ma'ruf Amin (wakil presiden terpilih 2019-2024), dan para menteri Kabinet Kerja di Istana Negara pukul 13.30 WIB.
JK berpidato terakhir di Kemlu, Retno Marsudi dan Sri Mulyani terharu
Jumat, 18 Oktober 2019 14:38 WIB