Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan membantu masyarakat yang mengalami trauma akibat peristiwa "hujan batu" yang mengakibatkan rusaknya tujuh rumah dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru.
"Kita menyiapkan petugas trauma healing untuk warga, karena psikologis mereka terganggu setelah menyaksikan batu besar yang menggelinding ke pemukiman mereka. Tentunya itu berdampak trauma hebat," kata Bupati setempat Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, di lokasi tempat kejadian hujan batu, di Kampung Cihandeleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru terdapat 58 KK atau 320 jiwa.
Bupati mengaku sudah turun ke lapangan dan berbincang-bincang dengan warga setempat. Umumnya, warga mengaku trauma atas peristiwa hujan batu tersebut. Bahkan banyak warga yang trauma dan takut pulang ke rumahnya masing-masing.
Atas hal tersebut, kata dia, Pemkab Purwakarta akan menurunkan bantuan berupa trauma healing. Sehingga diharapkan bisa mengembalikan psikologis warga seperti semula.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta, Wahyu Wibisono menyampaikann kalau peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu akibat aktivitas perusahaan tambang, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
"Ada tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah yang rusak setelah tertimpa batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum," kata Wibisono.
Ia mengatakan, bebatuan yang menghujani rumah warga itu dampak dari aktivita peledakan batu yang dilakukan oleh PT MSS.
Baca juga: Polres Purwakarta siap proses hukum jika "hujan batu" ada unsur kelalaian
Baca juga: Dedi Mulyadi: Beri sanksi tegas perusahaan tambang batu atas kecerobohannya
Warga Purwakarta yang trauma "hujan batu" akan dibantu pemulihan psikologisnya
Kamis, 10 Oktober 2019 21:50 WIB