Purwakarta (ANTARA) - Polres Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat telah memeriksa tiga orang saksi dalam penyelidikan peristiwa bebatuan berukuran besar menimpa rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Handreas Ardian, di Purwakarta, Rabu, mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan karena peristiwa itu terjadi diduga akibat kelalaian pihak penambang batu di atas tebing.
Ia mengaku telah memeriksa tiga orang saksi terkait dengan peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu. Tiga orang yang telah dimintai keterangan itu adalah dari pihak perusahaan.
Sesuai dengan pemeriksaan atau keterangan sementara, ada dugaan kesalahan standard operasional pihak perusahaan penambang batu yang melakukan blasting atau meledakkan batu di puncak tebing.
Dia menyatakan, dalam olah tempat kejadian perkara, memang ada dugaan pihak penambang batu melakukan blasting, sehingga terjadi hujan batu yang mengakibatkan banyak rumah warga dan sebuah sekolah rusak.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan, dan di lokasi, sudah dilakukan pemasangan police line," kata dia pula.
Ia menyatakan, sampai saat ini pihaknya menduga peristiwa itu terjadi akibat perusahaan tambang yang tidak menggunakan SOP dalam melakukan peledakan.
"Tapi untuk penyebab pastinya, nanti bisa diketahui sesuai dengan hasil penyelidikan," kata dia.
Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta menyatakan peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga akibat aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan oleh perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
"Ada tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta yang rusak setelah dihujani batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum," kata Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran setempat, Wahyu Wibisono.
Ia mengatakan, bebatuan yang menghujani rumah warga itu dampak dari aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan oleh PT MSS.
Baca juga: Batu besar menimpa rumah warga akibat aktivitas pertambangan, kata Dinas
Baca juga: Sejumlah rumah dan sekolah roboh tertimpa batu besar di Purwakarta