Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mengembangkan sejumlah produk pertanian di lahan 200 hektare bersama dengan pemerintah daerah Damyang, Korea Selatan sebagai upaya meningkatkan produksi unggulan pertanian di Garut yang akhirnya bisa menyejahterakan petani.
"Kerjasama ini tingkat nasional dalam rangka meningkatkan teknologi pangan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menerima kunjungan rombongan dari Korea Selatan di Pendopo Garut, Kamis.
Ia menuturkan pengembangan pertanian itu melibatkan PTPN VIII yang memiliki lahan pertanian seluas 200 hektare dan 20 hektare untuk laboratorium di Kecamatan Karangtengah dan Cikajang.
Ia mengungkapkan kerja sama itu berupa pemberian bantuan teknologi pertanian yang dimiliki oleh Korea Selatan, sedangkan Garut memiliki lahan yang cocok untuk mengembangkan produk pertanian unggulan seperti kentang, bawang putih, termasuk buah strawberi.
"Nanti petani di Garut akan miliki bibit yang berkualitas seperti bawang putih yang tadinya produksi 1,8 ton, nanti bisa di atas 10 ton," katanya.
Ia berharap kerjasama itu dapat berlangsung terus dalam menerapkan efisiensi air, pupuk dan menjadikan tanaman yang kuat dari serangan hama penyakit.
Selama ini, lanjut dia, kendala petani di Garut yaitu mengembangkan bibit pertanian yang unggul, salah satunya bawang putih.
"Kendala di kita itu bibitnya kurang baik jadi panen bawang putih itu kurang bagus," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga menambahkan kerja sama dengan Korea Selatan itu akan memberikan dampak positif dalam pengembangan produk usaha pertanian di Garut.
Apalagi daerah Korea Selatan itu, kata dia, memiliki kecocokan dengan Garut, sehingga program kerja sama pengembangan pertanian itu akan berjalan sesuai harapan.
"Ya memang kondisi daerahnya sama dengan Garut, untuk itu kita jalin kerja sama dengan Korea," kata Beni.
Baca juga: Wabup Garut: Jalan tol tak akan merugikan pedagang oleh-oleh
Baca juga: Bupati ingin nama gunung untuk kereta api Stasiun Cibatu-Garut