Cirebon (ANTARA) - Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan "Onboarding UMKM" bagi 120 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar bisa masuk sebagai penjual di pasar daring dan menyesuaikan diri dengan mekanisme yang berlaku di lingkungan "marketplace".
"Saat ini sebanyak 120 UMKM dikumpulkan dari berbagai wilayah mulai dari KPw BI Cirebon, DKI Jakarta, Tasikmalaya, dan Serang," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Fadhil Nugroho di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
Kegiatan "Onboarding UMKM", kata Fadhil, merupakan salah satu komitmen Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun secara nasional melalui penguatan strategi kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan digital.
Menurutnya yang dilatih merupakan UMKM yang bergerak di berbagai jenis produk kerajinan hingga kuliner untuk mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan platform digital "marketplace".
"Termasuk untuk transaksi pembayaran maupun pencatatan transaksi penjualan. Dan tujuan utamanya program ini yaitu untuk pengembangan produk unggulan daerah," tuturnya.
"Onboarding UMKM" kata Fadhil, merupakan proses penyesuaian pelaku UMKM untuk masuk sebagai penjual di pasar daring dan menyesuaikan diri dengan mekanisme yang berlaku di lingkungan marketplace tempat UMKM tersebut berbisnis.
Bank Indonesia memfasilitasi pelatihan dan pendampingan untuk UMKM binaan dan mitra agar dapat "onboarding" pada marketplace atau menggunakan media sosial dalam strategi pemasarannya.
Kegiatan "Onboarding UMKM" kali ini kata Fadhil, Bank Indonesia bersama penyedia platform digital "Shopee" bersinergi untuk mendukung kesiapan UMKM Binaan dan mitra memasarkan produk secara daring untuk memperluas akses pasar.
Hal tersebut dilakukan melalui program persiapan pemasaran daring UMKM dan pelatihan pemasaran berbasis digital.
"Melalui teknologi digital, UMKM diharapkan mampu memperluas akses pemasarannya, bahkan hingga ke mancanegara melalui pemberian beberapa materi," katanya.