Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Festival Keanekaragaman Makanan atau Ethnic Food 2019 dengan tema "Mengembangkan Diversifikasi Produk Olahan Pangan Berbasis Ikan" di Kota Bandung, dari tanggal 8-10 Agustus 2019 dan tahun ini produk olahan berbahan ikan yang diusung ialah ikan patin.
Acara Ethnic Food 2019 ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, di Halaman Trans Studi Mall Bandung, Kamis sore.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan salah satu tujuan diselenggarakan acara ini iakah untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi dengan menumbuhkan kebiasaan makan ikan untuk mendorong kecerdasan dan daya tahan tubuh.
Selain itu, lanjut Arifin, kegiatan ini juga diharapkan bisa menggali potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang besar di Jawa Barat, meningkatkan produktivitas industri serta mempromosikan hasil olahan pangan lokal agar lebih berdaya saing dengan pasar global.
"Selain itu untuk menggali potensi yang berbahan baku lokal unggulan daerah, mendorong, memotivasi dan mempromosikan produk makanan berbahan baku lokal untuk lebih memasyarakat. Kegiatan ini pula sebagai apresiasi terhadap kabupaten/kota yang menyajikan makanan berbahan ikan yang mempunyai nilai tambah/ekonomis," katanya.
Sasaran kegiatan ini di antaranya, penganekaragaman pangan dengan memanfaatkan bahan baku ikan, khususnya ikan jenis patin.
Berkembangnya inovasi produk dan keragaman industri pangan berbahan ikan, inovasi dan teknologi kemasan bagi industri pangan serta tersedianya sarana promosi bagi produk olahan pangan unggulan bagi pelaku industri.
Apresiasi terhadap kabupaten/kota yang menyajikan produk makanan berbahan baku unggulan daerah dan tersusunnya direktori kumpulan makanan minuman yang dikembangkan setiap kabupaten/kota dengan memanfaatkan potensi unggulan masing-masing.
Festival keanekaragaman makanan berbahan baku lokal 2019 berupa pameran dan retail yang diikuti oleh lembaga penelitian/perguruan tinggi, dinas yang membidangi perindustrian dan perdagangan serta TP PKK yang menampilkan hasil industri pangan berbahan baku lokal yang akan menjadi unggulan daerah.
Pada acara ini digelar juga demo pengolahan pangan yang dilakukan oleh pemenang lomba dan/atau profesional, talkshow bersama enterpreneur sukses, berbagai lomba dengan kategori bagi TP PKK kab/kota se-Jawa Barat, pelaku usaha/IKM, mahasiswa, pelajar SMA, SLTP, dan SD.
Selain itu, juga digelar lomba diversifikasi produk olahan IKM, lomba desain kemasan IKM, lomba foo business model, lomba masak olahan ikan, lomba majalah dinding dan lomba menebak jenis ikan.
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM Nifara Food dari Kabupaten Cirebon, yakni Wahyu Irja Purnama mengatakan pihaknya sudah tiga kali mengikuti kegiatan Ethnic Food dan sangat dirasakan manfaatnya, terutama sebagai sarana promosi produk olahan ikan yang dimilikinya.
Wahyu mengaku, dengan mengikuti acara pameran seperti ini sangat membantu terutama untuk membuka jejaring diantara pelaku usaha lainnya.
"Saya sangat merasakan manfaat dari kegiatan seperti ini. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar yang sudah memfasilitasi kami dalam kegiatan ini," katanya.
Dirinya memberikan saran kepada pelaku IKM kuliner lainnya untuk terus berinovasi, berkreasi dan melakukan ATM yakni Amati, Tiru dan Modifikasi.
Selain itu, kita harus selalu melakukan riset produk maupun pasar agar produk kita diterima dan disukai konsumen.
Ethnic Food 2019 usung berbagai produk olahan ikan patin
Kamis, 8 Agustus 2019 20:19 WIB