Tasikmalaya (ANTARA) - Sejumlah petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama masyarakat dan jajaran TNI/Polri melakukan pencarian seekor macan tutul yang dilaporkan berkeliaran di perkebunan warga Desa Gunajaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya Bidang KSDA Wilayah III Ciamis Didin Syaripudin mengatakan macan tutul itu pertama kali diketahui warga di Kampung Badeung, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya pada Selasa (30/7) yang hingga Rabu belum kembali diketahui keberadaannya.
"Sampai sekarang macan tutul belum lagi muncul, namun proses pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan," kata dia di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan petugas yang diterjunkan ke lapangan berupaya menyusuri sejumlah tempat dengan membawa anjing pelacak dan senapan peluru bius untuk melumpuhkan hewan buas.
Dia mengatakan macan tutul itu diperkirakan masih di sekitar perkebunan, keberadaannya sedang bersembunyi karena takut dengan keramaian orang.
"Diprediksi masih sekitar perkebunan warga, mungkin karena banyak orang jadi sembunyi," katanya.
Ia menyampaikan jajarannya bersama warga akan terus berjaga dan memantau situasi sekitar perkebunan.
Dia memperkirakan macan itu kembali muncul ke perkebunan dan masuk pemukiman warga. Jarak perkebunan hingga permukiman warga setempat sekitar 200 meter.
Lokasi ditemukannya macan tutul itu, kata dia, berdekatan dengan kawasan Gunung Malabar dan Gunung Tanjung yang wilayahnya masuk dalam pengelolaan Perhutani atau bukan kawasan konservasi tetapi hutan produksi.
"Jadi belum bisa dipastikan dan diprediksi asal macan tutul itu," katanya.
Selama ini, katanya, kawasan konservasi dan habitat macan tutul di hutan Gunung Sawal Kabupaten Ciamis atau daerah di kabupaten tetangga dengan Kabupaten Tasikmalaya.
Namun, katanya, Gunung Sawal lokasinya jauh dengan tempat penemuan macan tutul di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, sehingga perlu ditelusuri asal habitat macan tutul itu.
"Habitat macan tutul terdekat adalah Suaka Margasatwa Gunung Sawal, tapi sangat jauh lokasinya, jadi belum bisa diprediksi asalnya dari mana," katanya.
Baca juga: BKSDA Jabar terima satwa dilindungi dari warga
Baca juga: BKSDA Jabar duga elang Brontok dipelihara secara ilegal
Macan tutul yang masuk perkebunan warga Tasikmalaya masih dicari
Rabu, 31 Juli 2019 19:44 WIB