Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menjadikan areal bekas galian C sebagai sumber air untuk mengairi sawah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan setempat Agus Rachlan Suherlan, di Purwakarta, Kamis, mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan areal persawahan, maka perlu memanfaatkan areal bekas galian C untuk sumber air, terutama untuk sawah tadah hujan.
"Lebih baik kita manfaatkan saja lahan bekas galian C sebagai sumber air alternatif untuk mengairi areal sawah," katanya.
Ia mengakui kalau lahan bekas galian C itu ada yang milik perseorangan dan milik perusahaan. Karena itu, memungkinkan jika pemanfaatan lahan bekas galian C menjadi sumber air untuk mengairi areal sawah menjadi program khusus pemkab saat kemarau.
Lahan bekas galian C yang berupa kubangan itu sendiri bentuknya seperti embung. Jadi sudah cocok dimanfaatkan sumber air untuk areal sawah saat musim kemarau.
Sementara itu, sesuai dengan data Dinas Pertanian dan Pangan Purwakarta lahan persawahan yang berpotensi kekeringan pada musim kemarau tahun ini mencapai 1.500 hektare.
Dari potensi areal sawah yang kekeringan tersebut, hanya 500 hektare sawah yang bisa diselamatkan.
Untuk mengantisipasi kekeringan, Dinas Pertanian dan Pangan Purwakarta menyiapkan pompa air dan kini telah didistribusikan kepada petani.