Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyouno menyebut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sebagai komunikator politik dalam pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri.
"Ada Budi Gunawan ya dalam pertemuan Mega-Prabowo. Memang top Mas BG sebagai komunikator politik yang berkelas," kata Arief, di Jakarta, Rabu, menanggapi munculnya sosok Budi Gunawan dalam pertemuan Prabowo dan Megawati di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Budi Gunawan dianggap berperan besar dalam pertemuan para tokoh bangsa tersebut, mengingat pada pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo di MRT beberapa waktu lalu juga nampak sosok Budi Gunawan.
"Di MRT, pertemuan Prabowo-Joko Widodo juga ada Mas BG, sang komunikator politik berkelas, yang sudah tidak diragukan kemampuannya menjembatani adanya dialog antarpemimpin nasional yang beda jalan dan arah politiknya dalam membangun Indonesia," ujarnya.
Ia berharap Budi Gunawan dapat mempersatukan semua elite politik yang sedang tercerai-berai saat ini. Dia juga berharap BG bisa berkarir di dunia politik.
"Mas BG ini benar-benar oase di padang gurun pasir politik Indonesia yang mencairkan suasana. Semoga Mas BG bisa jadi politisi di parpol, yang pasti PDI Perjuangan sangat membutuhkan Mas BG. Saya harap Mas BG bisa berkarir di dunia politik," kata Arief.
Ia pun ingin pertemuan Prabowo-Megawati bermanfaat, tak hanya sekadar bertukar sapa atau kabar.
"Bertemu sesama pemimpin parpol atau bertemu dengan presiden terpilih dalam pilpres sebuah hal yang lumrah, apalagi sama-sama warga negara Indonesia yang punya kedudukan dan aktivitas dalam kancah politik Indonesia. Pertemuan kalau cuma cipika-cipiki saja, ya sama saja tidak ada gunanya," tegasnya.
Menurut dia, para elite yang bertemu setelah pesta demokrasi biasanya tidak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, namun dirinya berharap pertemuan Mega dan Prabowo bisa berbeda dan menghasilkan manfaat bagi rakyat.
"Sebab dari sejak dulu elite ketemu pra dan pascapemilu tidak yang konkret dan bermanfaat bagi kemajuan masyarakat Indonesia. Korupsi makin subur, kemiskinan makin maju dan nasib buruh tidak makin sejahtera, pengangguran tinggi, petani makin enggan tanam padi karena impor asing makin mendominasi," ujar Arief.
Baca juga: Gerindra: Rencana pertemuan Prabowo, Jokowi dan Megawati sangat baik
Baca juga: Gerindra: satu pertemuan Jokowi-Prabowo tidak cukup, maka ada lanjutan
Kepala BIN sebagai komunikator politik Prabowo dan Megawati
Kamis, 25 Juli 2019 0:24 WIB