Jakarta (ANTARA) - Presiden terpilih Joko Widodo pada periode kepemimpinannya yang kedua membutuhkan menteri-menteri yang berani untuk mereformasi birokrasi seluruh lini pemerintahan.
Presiden di SICC Sentul Bogor, Minggu, mengatakan birokrasi di setiap tingkatan nantinya harus berupa lembaga yang semakin sederhana, sehat, simpel, lincah, tidak berbelit-belit, dan yang tidak membuat hambatan.
"Begitu saya lihat tidak efektif, saya pastikan pangkas dan copot pejabatnya. Oleh sebab itu butuh menteri yang berani," kata Presiden Joko Widodo.
Birokrasi yang sehat, sederhana dan lincah sangat dibutuhkan untuk merealisasikan Visi Indonesia yang telah disampaikan oleh Presiden di depan ribuan masyarakat yang hadir.
Lima visi itu menyangkut tentang pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, birokrasi dan juga perekonomian lima tahun ke depan.
Dari visi tersebut khususnya persoalan birokrasi tantangannya adalah cara pandang atau "mindset" pejabat dan pegawai soal birokrasinya.
Tidak hanya soal birokrasi saja, presiden juga dengan tegas akan merampingkan lembaga-lembaga yang tidak memiliki kontribusi efektif.
"Lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat, dan bermasalah saya pastikan bubarkan," ujarnya.
Baca juga: TKN: Akan ada pertemuan lanjutan Jokowi dan Prabowo
Baca juga: Jokowi: Silahkan oposisi asal jangan timbulkan dendam dan kebencian
Presiden Jokowi butuh menteri yang berani mereformasi birokrasi
Senin, 15 Juli 2019 6:08 WIB