Bandung (ANTARA) - Sebanyak 13 program studi (prodi) di Universitas Islam Bandung (Unisba) berhasil meraih akreditasi internasional dari ASIC (Accreditation Service for lnternasional Schools, Colleges and University), badan akreditasi independen yang berbasis di United Kingdom (UK).
"Secara materil, alhamdulillah kami sudah mencapai akreditasi sebagai lima perguruan tinggi swasta di Jabar yang meraih akreditasi 'A'. Tapi dalam rangka mempertahanakan reakreditasi di tahun 2020 kami mempersiapakan sejumlah program kerja salah satunya meraih akreditasi internasional ini," kata Rektor Unisba Edi Setiadi, di Bandung, Senin.
ASIC badan akreditasi independen di Inggris ini berspesialisasi dalam melakukan akreditasi sekolah, perguruan tinggi, universitas, organisasi pelatihan dan penyedia pendidikan online jarak jauh, baik di Inggris maupun di luar negeri dan diakui oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.
Ke-13 Program Studi (Prodi) Unisba yang meraih akreditasi internasional dari ASIC ialah Prodi Sarjana dan satu Prodi Pasca-sarjana di Universitas Islam Bandung (Unisba) yaitu Hukum Ekonomi Syariah (Fakultas Syari'ah), Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), Hukum (Fakultas Hukum), Psikologi (Fakultas Psikologi).
Kemudian Prodi Matematika (MIPA), Perencanaan Wilayah dan Kota, Prodi Pertambangan (Fakultas Teknik), Akuntansi, llmu Ekonomi, Manajemen (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), llmu Komunikasi (Fakultas llmu Komunikasi), dan Program Studi Pendidikan Dokter (Fakultas Kedokteran) serta Magister Hukum (Program Pascasarjana) telah meraih akreditasi internasional ASIC.
Edi mengatakan terdapat tiga predikat penilaian dalam akreditasi ASIC yaitu premier, qualified, dan failed.
Menurut dia, berdasarkan hasil visitasi CEO dan Inspektur ASIC yang terdiri dari Dr Lee Hamond dan Dr Graeme Ronald pada 13 hingga 17 Mei 2019, ketiga belas prodi yang diajukan Unisba mendapatkan predikat premier, yaitu predikat tertinggi (level 1) dalam akreditasi ASIC.
"Artinya Unisba memenuhi enam hingga delapan area operasi yang dipersyaratkan. Penilaian tersebut didapatkan Unisba melalui email yang dikirimkan lembaga ASIC pada 26 Juni 2019 kemarin," kata Edi.
Dia menjelaskan hasil akreditasi Unisba diperoleh dari berbagai aspek penilaian mulai dari kesehatan dan keselamatan kerja, sumber daya yang tersedia untuk staf dan manajemen, pembelajaran pengajaran, kesejahteraan mahasiswa, kualifikasi dan penghargaan yang ditawarkan oleh institusi, serta prosedur pemasaran dan rekrutmen mahasiswa.
Lebih lanjut ia mengatakan akreditasi oleh ASIC akan berdampak pada aspek penjaminan mutu dan peningkatan mutu program studi secara tidak langsung akan meningkatkan personal dan perfoma akademik Unisba.
"Akreditasi ini juga menjadi pintu gerbang bagi Unisba untuk melakukan kerja sama dengan berbagai universitas internasional yang tergabung dalam keanggotaan ASIC," kata dia.
Sementara itu, CEO ASIC Dr Lee Hamond mengaku terkesan saat mengetahui sikap yang baik, kesantunan dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan Unisba.
Dia mengatakan, karakteristik Islam yang diusung Unisba dalam kesehariannya menjadikan poin sangat tinggi dari ASIC untuk dosen dan Unisba secara keseluruhan.
"Semuanya sangat menakjubkan. Pimpinan Unisba mampu mengorganisasikan kegiatan on site inspection dan tim dengan begitu baik, dukungan tim yang solid dan luar biasa, penjelasan dari penanggungjawab setiap area operasi didukung dengan bukti-bukti yang lengkap, sangat membantu saya dan Graeme baik dalam melaksanakan pemeriksaan dokumen, wawancara dan observasi di kelas maupun ketika melihat fasilitas lainnya yang dimiliki Unisba," ujarnya.