Perempuan yang menjabat sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Nuni Nurbayani menyatakan, perempuan memiliki peran penting dalam menyukseskan pesta demokrasi sebagai upaya membangun bangsa Indonesia seperti halnya perjuangan Kartini yang dahulu memperjuangkan emansipasi perempuan.
"Dalam konteks demokrasi ini merupakan salah satu peluang bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik," kata Nuni salah satu perempuan yang masuk pada jajaran komisioner KPU di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, hari Kartini yang sering diperingati setiap 21 April harus menjadi pengingat tentang perjuangan emansipasi perempuan pada masa kolonial.
Perjuangan Kartini, kata dia, harus menjadi contoh bagi perempuan lainnya untuk menunjukan diri sebagai pribadi yang mampu menentukan arah masa depan bangsa Indonesia.
"Perempuan harus berani menunjukan dirinya sebagai pribadi yang bisa menentukan arah bagi masa depan bangsa," kata perempuan behijab itu.
Ia mengatakan, saat ini kaum perempuan di Garut telah cukup berani menunjukan diri untuk mengabdikan diri kepada bangsa, terbukti dengan terpenuhinya keterwakilan perempuan dalam pemilihan legislatif sebesar 35 persen.
Ia menyebutkan, ada 689 calon legislatif di Kabupaten Garut, sebanyak 244 orang merupakan calon dari perempuan dengan berbagai kalangan usia dan latar bekalang pendidikan.
"Di Garut sudah memenuhi keterwakilan dalam pencalonan di legislatif sebanyak 35 persen khususnya di Kabupaten Garut dari 689 terdapat 244 caleg yang berkontestasi," katanya.
Baca juga: Teh Ineu: semangat Kartini masih relevan dengan "perempuan zaman now"
Baca juga: Sebagai perempuan, Kapolres Cianjur terapkan semangat Kartini dalam bekerja
Namun keikutsertaan perempuan dalam pesta demokrasi itu, kata dia, ternyata masih minim terpilih oleh masyarakat sehingga belum mempercayakan perempuan berada di lembaga legislatif.
Ia berharap, ke depan perempuan bisa lebih maju dengan memperkuat kemampuan diri dalam berpolitik, terutama membangun pendidikan politik bagi perempuan agar aspirasi kepentingan perempuan bisa terwakili oleh anggota legislatif dari perempuan.
"Karena itu untuk mensukseskan demokrasi penting dilakukan pendidikan politik bagi perempuan, agar ke depan perempuan di masa kini bisa memegang amanah sebagai pemimpin," katanya.
Baca juga: Peran perempuan di Cirebon sudah luar biasa, kata Wakil Wali Kota Eti
Baca juga: Puluhan perempuan berkebaya naik vespa peringati Hari Kartini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dalam konteks demokrasi ini merupakan salah satu peluang bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik," kata Nuni salah satu perempuan yang masuk pada jajaran komisioner KPU di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, hari Kartini yang sering diperingati setiap 21 April harus menjadi pengingat tentang perjuangan emansipasi perempuan pada masa kolonial.
Perjuangan Kartini, kata dia, harus menjadi contoh bagi perempuan lainnya untuk menunjukan diri sebagai pribadi yang mampu menentukan arah masa depan bangsa Indonesia.
"Perempuan harus berani menunjukan dirinya sebagai pribadi yang bisa menentukan arah bagi masa depan bangsa," kata perempuan behijab itu.
Ia mengatakan, saat ini kaum perempuan di Garut telah cukup berani menunjukan diri untuk mengabdikan diri kepada bangsa, terbukti dengan terpenuhinya keterwakilan perempuan dalam pemilihan legislatif sebesar 35 persen.
Ia menyebutkan, ada 689 calon legislatif di Kabupaten Garut, sebanyak 244 orang merupakan calon dari perempuan dengan berbagai kalangan usia dan latar bekalang pendidikan.
"Di Garut sudah memenuhi keterwakilan dalam pencalonan di legislatif sebanyak 35 persen khususnya di Kabupaten Garut dari 689 terdapat 244 caleg yang berkontestasi," katanya.
Baca juga: Teh Ineu: semangat Kartini masih relevan dengan "perempuan zaman now"
Baca juga: Sebagai perempuan, Kapolres Cianjur terapkan semangat Kartini dalam bekerja
Namun keikutsertaan perempuan dalam pesta demokrasi itu, kata dia, ternyata masih minim terpilih oleh masyarakat sehingga belum mempercayakan perempuan berada di lembaga legislatif.
Ia berharap, ke depan perempuan bisa lebih maju dengan memperkuat kemampuan diri dalam berpolitik, terutama membangun pendidikan politik bagi perempuan agar aspirasi kepentingan perempuan bisa terwakili oleh anggota legislatif dari perempuan.
"Karena itu untuk mensukseskan demokrasi penting dilakukan pendidikan politik bagi perempuan, agar ke depan perempuan di masa kini bisa memegang amanah sebagai pemimpin," katanya.
Baca juga: Peran perempuan di Cirebon sudah luar biasa, kata Wakil Wali Kota Eti
Baca juga: Puluhan perempuan berkebaya naik vespa peringati Hari Kartini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019