Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Garut sebesar 80 persen atau di atas target tingkat nasional 77,5 persen dengan upaya melakukan berbagai sosialisasi untuk mencapai target tersebut.
"Target nasional 77,5 persen, target Kabupaten Garut 80 persen, sebelumnya 72 persen," kata Ketua KPU Kabupaten Garut, Junaidin Basri di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, partisipasi pemilih sangat penting dalam sistem demokrasi yang diberlakukan di Indonesia untuk menentukan nasib bangsa ke depan.
Masyarakat, lanjut dia, berhak memberikan hak suaranya sebagai bentuk harapan baru kepada wakil rakyat atau pemimpin bangsa melalui pesta demokrasi.
"Sangat penting, mengingat pemilih akan menitipkan keinginan dan harapan pada seseorang yang akan mewakili aspirasinya," katanya.
Ia mengatakan, jumlah pemilih di Kabupaten Garut yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1,8 juta, data tersebut belum termasuk data pemilih tambahan atau khusus yang berhak menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Jumlah pemilih itu yang tersebar di 42 kecamatan itu terdapat latar belakang pemilih bermacam-macam, termasuk kalangan pemilih pemula maupun pemilih khusus seperti dari kalangan disabilitas.
Junaidin menyampaikan, KPU Garut terus berupaya mensosialisasikan agenda pelaksanaan Pemilu 2019 ke seluruh kalangan pemilih, melalui berbagai kegiatan komunitas atau kelompok masyarakat.
"Meningkatkan sosialisasi kepada seluruh segmen, komunitas di setiap level," katanya.
Terkait kendala dalam agenda sosialisasi, Junaidin mengaku tidak menghadapi kendala, masyarakat yang menjadi sasaran sosialisasi merespon baik dalam kegiatan KPU di Garut.
Ia menyampaikan, sosialisasi pemilu termasuk di dalamnya terkait ajakan memilih akan terus dilakukan sampai satu hari sebelum pelaksanaan pencoblosan 17 April 2019.
"Untuk kendala tidak ada, dan sosialisasi masih terus dilakukan hingga H-1," katanya.
Baca juga: KPU Garut prioritaskan distribusi logistik Pemilu ke daerah terjauh
Baca juga: KPU Garut tingkatkan partisipasi pemilih dengan kegiatan simulasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Target nasional 77,5 persen, target Kabupaten Garut 80 persen, sebelumnya 72 persen," kata Ketua KPU Kabupaten Garut, Junaidin Basri di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, partisipasi pemilih sangat penting dalam sistem demokrasi yang diberlakukan di Indonesia untuk menentukan nasib bangsa ke depan.
Masyarakat, lanjut dia, berhak memberikan hak suaranya sebagai bentuk harapan baru kepada wakil rakyat atau pemimpin bangsa melalui pesta demokrasi.
"Sangat penting, mengingat pemilih akan menitipkan keinginan dan harapan pada seseorang yang akan mewakili aspirasinya," katanya.
Ia mengatakan, jumlah pemilih di Kabupaten Garut yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1,8 juta, data tersebut belum termasuk data pemilih tambahan atau khusus yang berhak menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Jumlah pemilih itu yang tersebar di 42 kecamatan itu terdapat latar belakang pemilih bermacam-macam, termasuk kalangan pemilih pemula maupun pemilih khusus seperti dari kalangan disabilitas.
Junaidin menyampaikan, KPU Garut terus berupaya mensosialisasikan agenda pelaksanaan Pemilu 2019 ke seluruh kalangan pemilih, melalui berbagai kegiatan komunitas atau kelompok masyarakat.
"Meningkatkan sosialisasi kepada seluruh segmen, komunitas di setiap level," katanya.
Terkait kendala dalam agenda sosialisasi, Junaidin mengaku tidak menghadapi kendala, masyarakat yang menjadi sasaran sosialisasi merespon baik dalam kegiatan KPU di Garut.
Ia menyampaikan, sosialisasi pemilu termasuk di dalamnya terkait ajakan memilih akan terus dilakukan sampai satu hari sebelum pelaksanaan pencoblosan 17 April 2019.
"Untuk kendala tidak ada, dan sosialisasi masih terus dilakukan hingga H-1," katanya.
Baca juga: KPU Garut prioritaskan distribusi logistik Pemilu ke daerah terjauh
Baca juga: KPU Garut tingkatkan partisipasi pemilih dengan kegiatan simulasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019