Garut (Antaranews Jabar) - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut mencanangkan program inovasi bernama Pos Bersahaja (Pelayanan On The Spot Bersama Sahabat Remaja) di tempat keramaian masyarakat untuk memudahkan pelayanan, terkait berbagai persoalan hukum yang menimpa anak dan perempuan.
"Pos Bersahaja ini sebagai terobosan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang dimulai tahun 2019 ini," kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut Diah Kurniasari Rudy Gunawan saat membuka Pos Bersahaja di Alun-alun Garut, Jawa Barat, Minggu.
Ia menuturkan, Pos Bersahaja merupakan pos yang sifatnya bisa berdiri dimana saja untuk memudahkan masyarakat mengenal, menambah wawasan berbagai persoalan yang menimpa anak dan perempuan.
Pos tersebut, kata dia, akan didirikan di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat, seperti kawasan Alun-alun Garut yang seringkali ramai dikunjungi masyarakat pada hari Minggu.
"Jadi posnya bisa ada dimana saja, kita gandeng anak-anak dari Forum Anak Daerah dan relawan Generasi Berencana Garut dalam pelaksanaannya," kata Diah.
Ia menyampaikan, P2TP2A Garut akan membuka Pos Bersahaja rutin setiap Minggu di Alun-alun Garut, berikut menyiapkan sejumlah petugas yang dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang anak dan perempuan.
Ia menambahkan, masyarakat dapat berkonsultasi tentang pola asuh anak, termasuk segala permasalahan anak, pemberdayaan perempuan hingga kesehatan ibu dan anak.
"Ada tiga ruang konsultasi gratis yang bisa digunakan, terus ada ruang bermain edukatif buat anak-anak juga," katanya.
Diah berharap masyarakat Garut dapat lebih aktif untuk mencari tahu, atau meminta pendampingan apabila ada kasus yang melanggar hukum menimpa atau melibatkan anak-anak dan perempuan.
Semua pelayanan kepada masyarakat itu, lanjut dia, terbuka bagi semua kalangan, dan tidak akan dipungut biaya, karena program tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
"Semua layanan diberikan secara gratis, kita ingin semua masyarakat bisa akses layanan kita," katanya.
Baca juga: Siswi SMP Garut juara pencak silat tingkat Asia-Eropa
Baca juga: Pembongkaran rumah terdampak kereta api Garut-Cibatu capai 30 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Pos Bersahaja ini sebagai terobosan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang dimulai tahun 2019 ini," kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut Diah Kurniasari Rudy Gunawan saat membuka Pos Bersahaja di Alun-alun Garut, Jawa Barat, Minggu.
Ia menuturkan, Pos Bersahaja merupakan pos yang sifatnya bisa berdiri dimana saja untuk memudahkan masyarakat mengenal, menambah wawasan berbagai persoalan yang menimpa anak dan perempuan.
Pos tersebut, kata dia, akan didirikan di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat, seperti kawasan Alun-alun Garut yang seringkali ramai dikunjungi masyarakat pada hari Minggu.
"Jadi posnya bisa ada dimana saja, kita gandeng anak-anak dari Forum Anak Daerah dan relawan Generasi Berencana Garut dalam pelaksanaannya," kata Diah.
Ia menyampaikan, P2TP2A Garut akan membuka Pos Bersahaja rutin setiap Minggu di Alun-alun Garut, berikut menyiapkan sejumlah petugas yang dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang anak dan perempuan.
Ia menambahkan, masyarakat dapat berkonsultasi tentang pola asuh anak, termasuk segala permasalahan anak, pemberdayaan perempuan hingga kesehatan ibu dan anak.
"Ada tiga ruang konsultasi gratis yang bisa digunakan, terus ada ruang bermain edukatif buat anak-anak juga," katanya.
Diah berharap masyarakat Garut dapat lebih aktif untuk mencari tahu, atau meminta pendampingan apabila ada kasus yang melanggar hukum menimpa atau melibatkan anak-anak dan perempuan.
Semua pelayanan kepada masyarakat itu, lanjut dia, terbuka bagi semua kalangan, dan tidak akan dipungut biaya, karena program tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
"Semua layanan diberikan secara gratis, kita ingin semua masyarakat bisa akses layanan kita," katanya.
Baca juga: Siswi SMP Garut juara pencak silat tingkat Asia-Eropa
Baca juga: Pembongkaran rumah terdampak kereta api Garut-Cibatu capai 30 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019