Garut (Antaranews Jabar) - PT Kereta Api Indonesia (PTKAI) menyatakan, upaya pembongkaran rumah terdampak jalur rel kereta api stasiun Cibatu-Garut di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai akhir Februari 2019.

"Kami targetkan di akhir Februari (2019) sudah selesai (pembongkaran)," kata Kepala PT KAI Daop 2 Bandung, Saridal saat penyerahan bantuan program CSR bagi masyarakat Kecamatan Cibatu, Garut, Kamis.

Ia menuturkan, program reaktivasi jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah mulai dilakukan di wilayah Kecamatan Cibatu.

"Pembongkaran dimulai dari wilayah Cibatu dulu," katanya.

Ia mengungkapkan, tahap awal memberikan biaya bongkar bagi rumah masyarakat yang terdampak pembangunan jalur rel kereta api.

Dana yang diberikan, kata dia, sebesar Rp250 ribu per meter persegi, yang pemberiannya langsung melalui rekening bank warga terdampak pembangunan jalur rel kereta api.

"Uang bongkar yang sudah diserahkan baru 50 persen, sekarang sedang proses di bank untuk cetak buku dan kartu ATM," katanya.

Camat Cibatu, Sardiman Tanjung mengatakan, sebagian warga yang terdampak pembangunan jalur kereta api sudah membongkar rumahnya masing-masing.

Mereka, lanjut dia, telah mendapatkan uang kerohiman dari PTKAI yang dapat digunakan untuk biaya tambahan membangun rumah di tempat lain.

"Warga yang terdampak semuanya sudah siap pindah, dan selama ini mereka tidak terbengkalai," katanya.

Sementara itu, jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut yang melintasi kawasan Garut bagian utara itu sudah tidak aktif sejak tahun 1982.

PT KAI bersama Pemerintah Provinsi Jabar berupaya mengaktifkan kembali jalur tersebut untuk menunjang transportasi massal masyarakat Garut, sekaligus untuk mendongkrak sektor pariwisata di Garut.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019