Cianjur (Antaranews Jabar) - Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Cianjur, Jawa Barat, mememinta Unit Kerja Keimigrasian (UKK) Cianjur lebih selektif dan memperketat pembuatan paspor.

"Dikhawatirkan pembuatan paspor disalahgunakan untuk pemberangkatan pekerja migran indonesia secara ilegal dari berbagai wilayah, khususnya dari Cianjur," kata Ketua Astakira Cianjur Ali Hildan di Cianjur, Jumat.

Selama ini, menurut dia, banyak temuan dan informasi terkait dengan pemberangkatan TKI ilegal dengan menggunakan paspor biasa dan visa kunjungan bukan peruntukan khusus pencari kerja.

"Celah seperti ini yang banyak di manfaatkan oknum," katanya.

Kantor keimigrasian perlu lebih selektif dan memperketat pembuatan pasport, terutama terkait dengan tujuan pembuatan.

"Jangan sampai tujuan pemerintah mendekatkan layanan keimigrasian di Cianjur menjadi celah oknum nakal memberangkatkan TKI ilegal," katanya.

Ia berharap keberadaan UKK di Cianjur dapat meminimalisasi pemberangkatan TKI ilegal.

"Sebagai mitra pemerintah dalam pengawasan dan advokasi ketenagakerjaan, saya berharap TKI dari Cianjur berangkat secara resmi," katanya.

Saat ini, kata dia, untuk mengantisipasi maraknya TKI ilegal kembali berangkat ke luar negeri, pihaknya melakukan pembinaan terhadap mantan TKI untuk membuka usaha yang sudah berjalan sebanyak 15 kelompok dengan berbagai bidang usaha.

"Minimal mantan TKI tidak lagi berangkat ke luar negeri, apalagi prosedurnya ilegal," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya mengajarkan mereka untuk berwirausaha agar memiliki penghasilan dan melakukan pembinaan terhadap warga sekitar untuk ikut serta menambah penghasilan keluarga.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019