Cianjur (Antaranews Jabar)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, masih menetapkan status siaga bencana hingga bulan Mei 2019 untuk wilayah rawan terutama pergerakan tanah di tiga kecamatan di selatan.



Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriatna di Cianjur, Rabu menggatakan sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana terutama pergerakan tanah yang tersebar di wilayah utara dan selatan.



Ia mengatakan pihaknya telah mengimbau warga melalui aparat kecamatan dan desa untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana terutama di wilayah selatan sesuai dengan imbauan BMKG.



Sejak beberapa hari terakhir, kata dia, pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di sejumlah wilayah yang rawan terjadi pergerakan tanah seperti di Kecamatan Pagelaran, Cidaun dan Naringgul.

Baca juga: Pemprov Jabar siapkan cetak biru penanganan bencana alam


"Sampai hari ini, belum ada laporan terkait pergerakan tanah di wilayah tersebut, namun kami telah mengirim dan menempatkan tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan sejak dua hari yang lalu," katanya.



Meskipun belum ada laporan, tambah dia, pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda atau terjadinya bencana alam agar dapat segera ditindaklanjuti dengan mengevakuasi warga.



"Tidak hanya wilayah selatan, kami juga mengimbau seluruh warga yang tinggal di daerah rawan bencana termasuk di wilayah utara, segera mengungsi ketika ada bencana, meskipun harapan kami Cianjur aman dari bencana," katanya.



Sedangkan terkait tidak terprediksinya bencana yang terjadi di sejumlah wilayah termasuk di Cisolok-Sukabumi, pihaknya secara intens berkordinasi dengan BMKG agar dengan cepat mengimbau warga disejumlah wilayah untuk dievakuasi atau mengungsi.

Baca juga: Belasan rumah di Kampung Cibitung Cianjur terancam tanah longsor

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019