Antarajabar.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Jawa Barat, Abdul Majid Ikram mengatakan, perputaran uang pada Lebaran 2016 di daerah itu mencapai Rp1,9 triliun dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Tahun ini total uang yang berputar mencapai Rp1,9 triliun, naik sekitar Rp200 miliar dibanding lebaran 2015 yang mencapai Rp1,7 triliun," kata Majid di Cirebon, Rabu.
Majid menuturkan perputaran uang itu menjadi peluang besar, khususnya untuk sektor perekonomian di Cirebon.
Kehadiran pemudik ke kampung halaman masing-masing menjadi peluang bagi masyarakat di daerah bersangkutan untuk menawarkan produk dan menggerakkan potensi daerah masing-masing.
Dengan kondisi seperti itu, dia mengatakan, pemerintah daerah (pemda) harus menyiapkan diri dengan baik untuk menargetkan kedatangan sebanyak-banyaknya warga dari luar.
Pihaknya bahkan meminta pemda dan para pelaku usaha menjaga citra dan kualitas diri maupun daerah.
"Ramadhan dan Lebaran merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian, namun jangan karena wisatawan banyak yang datang, harga kemudian dinaikan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Tahun ini total uang yang berputar mencapai Rp1,9 triliun, naik sekitar Rp200 miliar dibanding lebaran 2015 yang mencapai Rp1,7 triliun," kata Majid di Cirebon, Rabu.
Majid menuturkan perputaran uang itu menjadi peluang besar, khususnya untuk sektor perekonomian di Cirebon.
Kehadiran pemudik ke kampung halaman masing-masing menjadi peluang bagi masyarakat di daerah bersangkutan untuk menawarkan produk dan menggerakkan potensi daerah masing-masing.
Dengan kondisi seperti itu, dia mengatakan, pemerintah daerah (pemda) harus menyiapkan diri dengan baik untuk menargetkan kedatangan sebanyak-banyaknya warga dari luar.
Pihaknya bahkan meminta pemda dan para pelaku usaha menjaga citra dan kualitas diri maupun daerah.
"Ramadhan dan Lebaran merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian, namun jangan karena wisatawan banyak yang datang, harga kemudian dinaikan," tuturnya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016