Antarajabar.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, Asep Suparman, memastikan berita yang beredar di sejumlah media elektronik dan jejaring sosial serta BBM yang menyebutkan jalur Puncak amblas adalah "hoax" karena jalur tersebut masih utuh dan dapat dilalui.
"Kami sejak sore sampai malam ini, banyak menerima laporan telah terjadinya longsor tersebut, namun setelah diperiksa ke lapangan oleh petugas peristiwa tersebut tidak ada atau hoax," kata Asep Suparman, saat dihubungi, Sabtu.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya juga menurunkan relawan ke sejumlah lokasi yang disebut terkena bencana alam, mulai dari pergerakan tanah, longsor dan banjir, seperti di laporkan di Pasir Kuda dan Cibeber.
Meskipun belum menyebutkan apakah laporan tersebut benar atau tidak, piahknya belum bisa memastikan karena masih menunggu laporan dari petugas yang dikirim ke lokasi.
"Untuk dua kecamatan itu, dilaporkan teradi longsor dan pergerakan tanah. Bahkan disebutkan dalam llaporan belasan KK di Kecamatan Cibeber, sudah mengungsi. Namun kami belum bisa mematikan karena belum ada informasi yang pasti," katanya.
Dia mengimbau agar warga mencari informasi yang tepat perihal bencana alam, tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar melalui jejaring soal maupun BBM yang belum tentu kebenaranya."Pastikan pada petugas kami atau bisa menghubungi aparat kepolisian terdekat," katanya.
Sementara sejumlah pesan singkat melalui BBM beredar di Cianjur, memberitahukan bahwa Jalur Puncak tepatnya di Jalan Raya Ciloto, amblas sepanjang 50 meter, sehingga jalur utama yang menghubungkan Cianjur, Bogor, Jakarta dan seterusnya, terisolir.
"Saya juga dapat dari teman makanya bertanya pada teman-teman wartawan, ternyata bohong karena poto yang saya terima lewat BBM bukan di Puncak tapi di Brebes-Jateng, memang potonya hampir mirip jalan Puncak," kata Indra Baa (40) warga Cianjur yang hendak berangkat ke Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kami sejak sore sampai malam ini, banyak menerima laporan telah terjadinya longsor tersebut, namun setelah diperiksa ke lapangan oleh petugas peristiwa tersebut tidak ada atau hoax," kata Asep Suparman, saat dihubungi, Sabtu.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya juga menurunkan relawan ke sejumlah lokasi yang disebut terkena bencana alam, mulai dari pergerakan tanah, longsor dan banjir, seperti di laporkan di Pasir Kuda dan Cibeber.
Meskipun belum menyebutkan apakah laporan tersebut benar atau tidak, piahknya belum bisa memastikan karena masih menunggu laporan dari petugas yang dikirim ke lokasi.
"Untuk dua kecamatan itu, dilaporkan teradi longsor dan pergerakan tanah. Bahkan disebutkan dalam llaporan belasan KK di Kecamatan Cibeber, sudah mengungsi. Namun kami belum bisa mematikan karena belum ada informasi yang pasti," katanya.
Dia mengimbau agar warga mencari informasi yang tepat perihal bencana alam, tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar melalui jejaring soal maupun BBM yang belum tentu kebenaranya."Pastikan pada petugas kami atau bisa menghubungi aparat kepolisian terdekat," katanya.
Sementara sejumlah pesan singkat melalui BBM beredar di Cianjur, memberitahukan bahwa Jalur Puncak tepatnya di Jalan Raya Ciloto, amblas sepanjang 50 meter, sehingga jalur utama yang menghubungkan Cianjur, Bogor, Jakarta dan seterusnya, terisolir.
"Saya juga dapat dari teman makanya bertanya pada teman-teman wartawan, ternyata bohong karena poto yang saya terima lewat BBM bukan di Puncak tapi di Brebes-Jateng, memang potonya hampir mirip jalan Puncak," kata Indra Baa (40) warga Cianjur yang hendak berangkat ke Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016