Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, menggencarkan Program Anak Sehat Gemas untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu dengan melibatkan kegiatan masyarakat.
“Program ini dijalankan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) untuk menekan kasus stunting di wilayah kami,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Agus Toyib di Kuningan, Kamis.
Baca juga: DKPP Kuningan menggencarkan program "urban farming" tingkatkan ekonomi KWT
Menurutnya, program ini melibatkan tiga kegiatan utama yakni gerakan makan ikan, mengonsumsi telur, dan minum susu yang difokuskan pada wilayah khusus untuk intervensi stunting.
Ia mengatakan sasaran dari program ini pada 2024 mencakup 1.000 anak di 22 desa yang pelaksanaannya dipusatkan di Desa Sindangagung, Kuningan.
Program tersebut, kata dia, bisa berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Kuningan, sehingga secara bertahap daerahnya dapat bebas dari stunting.
“Hal ini tentunya selaras dengan visi mencetak generasi emas Indonesia. Kabupaten Kuningan bertekad untuk menurunkan kasus stunting,” ujarnya.
Toyib menyatakan upaya percepatan penurunan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Artinya semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kuningan harus bergerak bersama untuk mencegah adanya anak berisiko stunting.
“Koordinasi yang optimal sangat penting agar upaya ini efektif. Kami mendukung program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak balita, terutama protein hewani,” tuturnya.
Pada Mei 2024, lanjut Toyib, Diskanak Kabupaten Kuningan telah melaksanakan program serupa yang menyasar peserta didik di tingkat PAUD.
Ia menyampaikan dalam kegiatan tersebut anak-anak menerima paket makanan bergizi berupa nasi, ayam teriyaki, telur dadar, olahan ikan, sayuran, dan susu.
“Dengan komitmen kuat dari seluruh SKPD, kami terus berupaya mempercepat pencapaian target nasional dalam pengurangan stunting dan peningkatan kualitas hidup anak-anak di Kuningan,” ucap dia.
Baca juga: Kuningan anggarkan Rp7,5 miliar untuk perbaikan jalur wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024