Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggencarkan program urban farming sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Sejak beberapa bulan terakhir kami menggencarkan program ini. Adapun sekarang cakupan sasarannya adalah KWT di 20 kecamatan,” kata Kepala DKPP Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Senin.

Baca juga: OJK: Desa Karangtawang Kuningan jadi lokasi inkubasi program EKI

Ia menjelaskan, peserta diberikan keterampilan teknis, mulai dari pembuatan media tanam dan persemaian, teknik budidaya, pemeliharaan tanaman, pengolahan hasil panen, hingga strategi pemasaran produk pertanian.

Menurut dia, program ini dilakukan secara berkala hingga KWT di beberapa kecamatan itu bisa mempraktikkan urban farming di lingkungan mereka.

“Artinya ada upaya pendampingan dari kami, sehingga mereka bisa menerapkan urban farming ini,” katanya.

Wahyu menyampaikan bahwa urban farming memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi.

Dia mengemukakan, Kabupaten Kuningan memiliki banyak komoditas unggulan yang potensial untuk dikembangkan melalui urban farming, salah satunya buah melon.

Ia menuturkan, kelompok petani muda di Desa Babatan, Kuningan, beberapa waktu lalu berhasil memanen sebanyak 315 kg buah melon melalui sistem tanam hidroponik, dengan harga satuannya mencapai Rp75 ribu per kg.

Ia menyebutkan, program ini, menjadi salah satu langkah konkret untuk memberdayakan masyarakat melalui sektor pertanian modern.

“Kami ingin masyarakat, khususnya petani, mampu memanfaatkan urban farming tidak hanya sebagai aktivitas bercocok tanam, tetapi juga sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan,” ujarnya.


Program pelatihan ini, lanjut dia, mencakup juga pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati sebagai bagian dari penerapan pertanian yang ramah lingkungan.

Wahyu menuturkan para peserta pun, diajarkan cara pemasaran berbasis digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Ia mendorong petani, khususnya KWT, bisa memanfaatkan teknologi seperti lokapasar dan media sosial agar produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

“Program ini merupakan bagian dari upaya bersama DKPP Kuningan dan Bank Indonesia Cirebon dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan menjaga stabilitas inflasi di daerah,” ucap dia.

Baca juga: PPTPKH lindungi hak warga kelola lahan di kawasan hutan

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024