Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengapresiasi 674 kreativitas anak bangsa Jawa Barat, pada "Draping Contest" (mengolah sarung/bahan kain pada manekin tanpa mesin jahit), pada Pesta Rakyat De Syukron 5, di kawasan Gedung Sate, Bandung, Sabtu.
Aher mengagumi kreativitas yang terlihat dari para peserta dan menurutnya tidak semua orang mampu membuat karya dengan helaian kain saja.
Kreasi ini pun selain mengasah kreatifitas, juga dapat mengangkat potensi daerah, seperti bahan yang digunakan, sarung Majalaya. Sehingga layak jadi `Jabar Kahiji`.
"Ini kan kreasi anak bangsa, 'ngabajuan' manekin dengan sarung buatan Majalaya Jawa Barat. Teu make benang, `tojos kecos` jarum pentul, dibikin sahade-hadena. Pokokna hebat, layak jadi Jabar kahiji!," kata Aher dalam bahasa sunda.
Kontes ini diikuti sekitar 674 peserta, diikuti kalangan pelajar dan umum dari berbagai wilayah se-Jawa Barat. Lomba ini dinilai oleh juri dari APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia).
Poin yang dinilai bagi peserta (dalam waktu satu jam kompetisi) yaitu menggunakan bahan sarung.
Kemudian mode rancangan yang dibuat harus sesuai dengan sketsa yang sebelumnya telah di rancang.
Tentunya originalitas, dan komposisi warna, bentuk, motifnya harus menarik. Sehingga `total look`, secara keseluruhan terlihat indah dan menarik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Aher mengagumi kreativitas yang terlihat dari para peserta dan menurutnya tidak semua orang mampu membuat karya dengan helaian kain saja.
Kreasi ini pun selain mengasah kreatifitas, juga dapat mengangkat potensi daerah, seperti bahan yang digunakan, sarung Majalaya. Sehingga layak jadi `Jabar Kahiji`.
"Ini kan kreasi anak bangsa, 'ngabajuan' manekin dengan sarung buatan Majalaya Jawa Barat. Teu make benang, `tojos kecos` jarum pentul, dibikin sahade-hadena. Pokokna hebat, layak jadi Jabar kahiji!," kata Aher dalam bahasa sunda.
Kontes ini diikuti sekitar 674 peserta, diikuti kalangan pelajar dan umum dari berbagai wilayah se-Jawa Barat. Lomba ini dinilai oleh juri dari APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia).
Poin yang dinilai bagi peserta (dalam waktu satu jam kompetisi) yaitu menggunakan bahan sarung.
Kemudian mode rancangan yang dibuat harus sesuai dengan sketsa yang sebelumnya telah di rancang.
Tentunya originalitas, dan komposisi warna, bentuk, motifnya harus menarik. Sehingga `total look`, secara keseluruhan terlihat indah dan menarik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015