Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mempercepat upaya pencegahan banjir di wilayah barat daerah itu menjelang musim hujan dengan fokus pada normalisasi sungai di sejumlah titik rawan banjir.
 
Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Selasa, mengatakan beberapa daerah prioritas untuk normalisasi sungai ini berada pada Desa Bayalangu Kidul dan Jagapura Lor di Kecamatan Gegesik.

Baca juga: Pj Bupati: Santri punya peran untuk kemajuan Cirebon
 
Ia menyebutkan langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir yang berpotensi merendam permukiman warga, serta bisa merusak lahan pertanian di wilayah tersebut.
 
“Kami fokus mengurangi risiko banjir melalui normalisasi saluran air yang dinilai berpotensi menyebabkan banjir,” ujar Wahyu.
 
Pelaksanaan normalisasi segera dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, dengan sasaran pada aliran sungai yang mengalami pendangkalan.
 
Setelah dinormalisasi, menurutnya, sungai di wilayah tersebut bisa menampung debit air saat hujan deras terjadi, sehingga tidak meluap atau merendam kawasan permukiman dan lahan pertanian.
 
Dia menyebutkan di Kecamatan Gegesik, Cirebon, terdapat sawah seluas 2.300 hektare. Jika banjir terjadi dan merendam areal sawah tersebut, maka padi yang ditanam petani bisa rusak.
 
“Banjir tidak hanya merusak permukiman, tetapi juga berpotensi menyebabkan gagal panen. Karena itu, pencegahan banjir di kawasan ini sangat penting untuk menjaga produktivitas sektor pertanian,” katanya.
 
Wahyu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan banjir, karena kerja sama antara pemerintah dan warga sangat dibutuhkan untuk memastikan langkah antisipasi ini berjalan optimal.
 
“Masyarakat harus turut berperan aktif, tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan pemerintah. Keterlibatan warga sangat membantu menekan risiko banjir,” katanya.
 
Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan tiga titik prioritas untuk normalisasi di wilayah barat Cirebon, berdasarkan tingkat kerawanan di lapangan.
 
Ia juga memastikan BBWS terus berkoordinasi dengan dinas terkait, supaya penanganan banjir berjalan sesuai rencana yakni rampung pada akhir Oktober 2024.
 
“Kami telah melakukan normalisasi sejak Agustus di beberapa titik, dan alat berat sudah dikerahkan untuk mempercepat pekerjaan,” kata Dwi.

Baca juga: Kabupaten Cirebon catat investasi tembus Rp1,9 triliun

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024