Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat capaian investasi tembus di angka Rp1,9 triliun pada triwulan II-2024 atau 58,90 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,2 triliun sepanjang tahun 2024 ini.
“Jumlah realisasi investasi di Kabupaten Cirebon bisa bertambah mendekati atau melampaui target yang sudah ditetapkan pada tahun ini,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede Sudiono di Cirebon, Senin.
Ia menjelaskan berdasarkan data realisasi tersebut, kegiatan investasi di Kabupaten Cirebon masih didominasi oleh penanam modal dalam negeri (PMDN) dan sisanya merupakan penanam modal asing (PMA).
Hingga triwulan II-2024, kata Dede, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi investasi sebesar Rp161,47 miliar. Kemudian diikuti oleh industri makanan yang mencatatkan investasi sebesar Rp161,18 miliar.
Selain itu, dia menyebutkan investasi pada bidang perumahan, kawasan industri, dan perkantoran juga tercatat cukup besar, yakni mencapai Rp140,45 miliar.
“Sektor perdagangan dan reparasi juga memberikan kontribusi signifikan dengan investasi sebesar Rp84,82 miliar, disusul oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang mencatatkan realisasi sebesar Rp82,37 miliar,” ujarnya.
Dede menuturkan untuk sektor jasa lainnya mencatatkan investasi sebesar Rp81,27 miliar, sedangkan sektor industri karet dan plastik mencapai Rp81,58 miliar.
Ia memaparkan beberapa sektor lain juga mencatatkan kontribusi penting pada kegiatan penanaman modal di Kabupaten Cirebon, seperti sektor konstruksi dengan investasi sebesar Rp33,93 miliar, industri tekstil sebesar Rp26,38 miliar, serta industri logam, mesin, dan elektronika sebesar Rp8,27 miliar.
“Sementara itu sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp19,83 miliar. Sektor industri kayu dan industri kimia serta farmasi juga tercatat mengalami pertumbuhan dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp3,19 miliar dan Rp719,5 juta,” katanya.
Dede menuturkan dengan total nilai investasi yang tersebar di berbagai sektor ini, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Sejauh ini, DPMPTSP telah mendata realisasi penyerapan tenaga kerja domestik dari aktivitas investasi di Kabupaten Cirebon sebanyak 6.496 orang dan tenaga kerja asing hanya 18 orang.
“Perbandingan penyerapan tenaga kerja dalam negeri dan asing di Kabupaten Cirebon, sekitar 225,55 persen,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Pemkab Cirebon terus berupaya mencapai target investasi hingga akhir 2024 dengan menerapkan sejumlah kebijakan yang mempermudah proses investasi. Misalnya dengan menerapkan sistem perizinan terpadu.
Dengan sistem perizinan terpadu ini, tambah dia, investor dapat menanamkan modal di berbagai sektor potensial yang ada di Kabupaten Cirebon.
Menurut Dede, proses perizinan di Kabupaten Cirebon kini bisa dilakukan secara digital, yang mempermudah para investor dalam mengurus persyaratan administratif.
“Perizinan sudah bisa ditempuh secara digital. Jadi lebih memudahkan investor menanamkan modalnya,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
“Jumlah realisasi investasi di Kabupaten Cirebon bisa bertambah mendekati atau melampaui target yang sudah ditetapkan pada tahun ini,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede Sudiono di Cirebon, Senin.
Ia menjelaskan berdasarkan data realisasi tersebut, kegiatan investasi di Kabupaten Cirebon masih didominasi oleh penanam modal dalam negeri (PMDN) dan sisanya merupakan penanam modal asing (PMA).
Hingga triwulan II-2024, kata Dede, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi investasi sebesar Rp161,47 miliar. Kemudian diikuti oleh industri makanan yang mencatatkan investasi sebesar Rp161,18 miliar.
Selain itu, dia menyebutkan investasi pada bidang perumahan, kawasan industri, dan perkantoran juga tercatat cukup besar, yakni mencapai Rp140,45 miliar.
“Sektor perdagangan dan reparasi juga memberikan kontribusi signifikan dengan investasi sebesar Rp84,82 miliar, disusul oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang mencatatkan realisasi sebesar Rp82,37 miliar,” ujarnya.
Dede menuturkan untuk sektor jasa lainnya mencatatkan investasi sebesar Rp81,27 miliar, sedangkan sektor industri karet dan plastik mencapai Rp81,58 miliar.
Ia memaparkan beberapa sektor lain juga mencatatkan kontribusi penting pada kegiatan penanaman modal di Kabupaten Cirebon, seperti sektor konstruksi dengan investasi sebesar Rp33,93 miliar, industri tekstil sebesar Rp26,38 miliar, serta industri logam, mesin, dan elektronika sebesar Rp8,27 miliar.
“Sementara itu sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp19,83 miliar. Sektor industri kayu dan industri kimia serta farmasi juga tercatat mengalami pertumbuhan dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp3,19 miliar dan Rp719,5 juta,” katanya.
Dede menuturkan dengan total nilai investasi yang tersebar di berbagai sektor ini, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Sejauh ini, DPMPTSP telah mendata realisasi penyerapan tenaga kerja domestik dari aktivitas investasi di Kabupaten Cirebon sebanyak 6.496 orang dan tenaga kerja asing hanya 18 orang.
“Perbandingan penyerapan tenaga kerja dalam negeri dan asing di Kabupaten Cirebon, sekitar 225,55 persen,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Pemkab Cirebon terus berupaya mencapai target investasi hingga akhir 2024 dengan menerapkan sejumlah kebijakan yang mempermudah proses investasi. Misalnya dengan menerapkan sistem perizinan terpadu.
Dengan sistem perizinan terpadu ini, tambah dia, investor dapat menanamkan modal di berbagai sektor potensial yang ada di Kabupaten Cirebon.
Menurut Dede, proses perizinan di Kabupaten Cirebon kini bisa dilakukan secara digital, yang mempermudah para investor dalam mengurus persyaratan administratif.
“Perizinan sudah bisa ditempuh secara digital. Jadi lebih memudahkan investor menanamkan modalnya,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024