Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyebutkan bahwa ada salah satu investor asing yang berminat untuk berinvestasi dalam pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Saat ini kami dan investor asal China tengah dalam tahap penjajakan untuk mencapai kesepakatan,” kata Wahyu di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Inflasi di Kabupaten Cirebon di bawah rata-rata nasional
Ia menjelaskan investor asing itu menawarkan untuk menanamkan modal pada pengolahan sampah insinerasi, tanpa tipping fee di TPA Regional Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, pihak investor tersebut berminat untuk berinvestasi di bidang waste to energy karena TPA yang berada di Desa Walahar, Cirebon memiliki potensi mendatangkan keuntungan secara materi maupun lingkungan.
Pihaknya berharap lelang investasi ini tidak membebani keuangan pemerintah daerah. Komunikasi intensif dengan masyarakat setempat juga sudah dilakukan agar penanaman modal untuk TPA Regional Cirebon segera terealisasi.
“Kami sangat membutuhkan sistem pengelolaan sampah yang baik, utamanya di wilayah aglomerasi Cirebon Raya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan investor tersebut bersedia untuk mengelola sampah di TPA Regional Cirebon dengan kapasitas atau daya tampung hingga 2.000 ton per hari.
Apabila proyek pembangunan TPA Regional selesai, kata dia, hal tersebut dapat mengatasi masalah sampah di Kabupaten Cirebon yang jumlah produksinya mencapai 1.200 ton per hari.
“Proyek TPA Regional ini difasilitasi oleh Pemprov Jabar, dengan mekanisme yang mengikuti arahan pemprov,” katanya.
Ia mengatakan saat ini telah disiapkan lahan seluas 35 hektare. Namun hanya 8-10 hektare saja yang diperlukan untuk pengelolaan sampah sebanyak 2.000 ton per hari.
Selain kapasitas besar, tambah dia, perencanaan sistem pengelolaan yang nantinya diterapkan juga sudah ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan bau mengganggu bagi masyarakat.
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Cirebon," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Cirebon selesaikan penyaluran dana hibah pilkada pada Juni ini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
“Saat ini kami dan investor asal China tengah dalam tahap penjajakan untuk mencapai kesepakatan,” kata Wahyu di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Inflasi di Kabupaten Cirebon di bawah rata-rata nasional
Ia menjelaskan investor asing itu menawarkan untuk menanamkan modal pada pengolahan sampah insinerasi, tanpa tipping fee di TPA Regional Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, pihak investor tersebut berminat untuk berinvestasi di bidang waste to energy karena TPA yang berada di Desa Walahar, Cirebon memiliki potensi mendatangkan keuntungan secara materi maupun lingkungan.
Pihaknya berharap lelang investasi ini tidak membebani keuangan pemerintah daerah. Komunikasi intensif dengan masyarakat setempat juga sudah dilakukan agar penanaman modal untuk TPA Regional Cirebon segera terealisasi.
“Kami sangat membutuhkan sistem pengelolaan sampah yang baik, utamanya di wilayah aglomerasi Cirebon Raya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan investor tersebut bersedia untuk mengelola sampah di TPA Regional Cirebon dengan kapasitas atau daya tampung hingga 2.000 ton per hari.
Apabila proyek pembangunan TPA Regional selesai, kata dia, hal tersebut dapat mengatasi masalah sampah di Kabupaten Cirebon yang jumlah produksinya mencapai 1.200 ton per hari.
“Proyek TPA Regional ini difasilitasi oleh Pemprov Jabar, dengan mekanisme yang mengikuti arahan pemprov,” katanya.
Ia mengatakan saat ini telah disiapkan lahan seluas 35 hektare. Namun hanya 8-10 hektare saja yang diperlukan untuk pengelolaan sampah sebanyak 2.000 ton per hari.
Selain kapasitas besar, tambah dia, perencanaan sistem pengelolaan yang nantinya diterapkan juga sudah ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan bau mengganggu bagi masyarakat.
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Cirebon," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Cirebon selesaikan penyaluran dana hibah pilkada pada Juni ini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024