Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun 2024 mencapai 8.000 orang tersebar di 20 sekolah SMP yang membuka pendaftaran secara daring atau online.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur Helmi Halimudin di Cianjur Jumat, mengatakan dari puluhan sekolah yang membuka pendaftaran secara daring, empat diantaranya yang banyak dituju calon siswa baru seperti SMP 1, SMP 2 dan SMP 4 Cianjur serta SMP 1 Cipanas.
Baca juga: 20 SMP di Cianjur lakukan PPDB secara online
"Saat ini di Cianjur sudah tidak ada SMP favorit karena sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah negeri sudah merata sama, namun calon siswa baru yang akhirnya tidak di terima di sekolah pilihan akhirnya memilih SMP lain," katanya.
Sehingga penerimaan siswa baru di sejumlah SMP negeri lainnya di Cianjur mulai merata dengan rata-rata siswa baru terbagi dalam dua sampai tiga kelas, termasuk sekolah negeri lainnya yang tersebar di setiap kecamatan mendapat siswa baru yang sama rata.
"Saat ini proses penerimaan siswa baru melalui sistem daring atau online tidak terlalu sulit, sehingga orang tua dapat dengan mudah memasukkan anaknya ke sekolah pilihan, harapan kami ke depan seluruh SMP negeri dapat melakukan PPDB secara daring," katanya.
Dia menegaskan banyak orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya untuk melanjutkan ke sekolah negeri yang disebut-sebut merupakan sekolah favorit, sedangkan kualitas sekolah negeri di Cianjur sudah merata dan sama termasuk di tingkat kecamatan.
“Standar pendidikan terutama SMP negeri di Cianjur semua sudah hampir sama, sehingga bagi orang tua jangan lagi melihat atau mendaftarkan anak karena merasa sekolah yang dituju merupakan sekolah favorit, semua sekolah di Cianjur sudah favorit," katanya.
Dia menjelaskan akibat keinginan orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah yang disebut favorit pada PPDB tahun ini dengan cara memalsukan dokumen terutama zonasi atau lokasi tempat tinggal, membuat pihaknya mencoret dua nama calon siswa sebagai peserta.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait KK palsu yang dipakai untuk meloloskan calon siswa didik ke SMP Negeri di Cianjur, setelah dilakukan pengecekan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur," katanya.
Baca juga: Puluhan SMP di Cianjur terapkan PPDB secara online
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur Helmi Halimudin di Cianjur Jumat, mengatakan dari puluhan sekolah yang membuka pendaftaran secara daring, empat diantaranya yang banyak dituju calon siswa baru seperti SMP 1, SMP 2 dan SMP 4 Cianjur serta SMP 1 Cipanas.
Baca juga: 20 SMP di Cianjur lakukan PPDB secara online
"Saat ini di Cianjur sudah tidak ada SMP favorit karena sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah negeri sudah merata sama, namun calon siswa baru yang akhirnya tidak di terima di sekolah pilihan akhirnya memilih SMP lain," katanya.
Sehingga penerimaan siswa baru di sejumlah SMP negeri lainnya di Cianjur mulai merata dengan rata-rata siswa baru terbagi dalam dua sampai tiga kelas, termasuk sekolah negeri lainnya yang tersebar di setiap kecamatan mendapat siswa baru yang sama rata.
"Saat ini proses penerimaan siswa baru melalui sistem daring atau online tidak terlalu sulit, sehingga orang tua dapat dengan mudah memasukkan anaknya ke sekolah pilihan, harapan kami ke depan seluruh SMP negeri dapat melakukan PPDB secara daring," katanya.
Dia menegaskan banyak orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya untuk melanjutkan ke sekolah negeri yang disebut-sebut merupakan sekolah favorit, sedangkan kualitas sekolah negeri di Cianjur sudah merata dan sama termasuk di tingkat kecamatan.
“Standar pendidikan terutama SMP negeri di Cianjur semua sudah hampir sama, sehingga bagi orang tua jangan lagi melihat atau mendaftarkan anak karena merasa sekolah yang dituju merupakan sekolah favorit, semua sekolah di Cianjur sudah favorit," katanya.
Dia menjelaskan akibat keinginan orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah yang disebut favorit pada PPDB tahun ini dengan cara memalsukan dokumen terutama zonasi atau lokasi tempat tinggal, membuat pihaknya mencoret dua nama calon siswa sebagai peserta.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait KK palsu yang dipakai untuk meloloskan calon siswa didik ke SMP Negeri di Cianjur, setelah dilakukan pengecekan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur," katanya.
Baca juga: Puluhan SMP di Cianjur terapkan PPDB secara online
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024