Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menggelar pelatihan keterampilan untuk warga di perumahan relokasi di Kecamatan Mande, dengan melibatkan dinas terkait serta pelaku UMKM di sekitar guna menciptakan lapangan usaha sebelum masuknya musim tanam.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Minggu, mengatakan masih banyak rumah relokasi tahap II yang belum diisi pemiliknya dengan alasan kesulitan mencari pekerjaan untuk membiayai rumah tangga sehari-hari.

Baca juga: Cianjur bagikan 20 ribu bibit cabai dan sayur mayur tekan harga pangan

"Sehingga kami akan melakukan pendataan ulang terkait alasan penyintas yang belum mengisi rumah yang dibangun pemerintah pusat itu. Kami sudah menyiapkan berbagai program agar masyarakat dapat memiliki pekerjaan, termasuk sebagai pelaku UMKM," katanya.

Bahkan kegiatan pelatihan keterampilan akan lebih ditingkatkan pada akhir tahun agar warga dapat memiliki penghasilan selain berkebun atau ke ladang yang hingga saat ini belum dapat dilakukan karena hujan turun belum merata di seluruh Cianjur.

"Kami berharap pemilik rumah relokasi segera mengisi rumahnya, karena kami akan memerintahkan Camat Mande untuk melakukan inventarisir juga evaluasi dengan BPBD Cianjur. Kalau tidak juga dihuni akan kami tarik," katanya.

Sementara puluhan rumah relokasi tahap II di Kecamatan Mande untuk warga penyintas gempa yang tinggal di zona merah gempa Cugenang yang diberi nama Villa Mande Lestari hingga saat ini masih kosong karena calon penghuni kesulitan mendapatkan pekerjaan di lokasi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Ketua RT Villa Mende Lestari, Uus (51), yang sejak pindah beberapa bulan lalu dari kampung halamannya di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, belum mendapat pekerjaan tetap. Sebelum pindah dia bekerja sebagai petani penggarap sawah.
"Sekitar puluhan yang belum diisi pemiliknya karena belum memiliki pekerjaan tetap untuk menafkahi keluarga, sehingga mereka hanya datang saat akhir pekan saja. Belum ada lahan yang bisa digarap karena hujan belum merata, sebagian besar warga bekerja sebagai petani," katanya.

Pihaknya berharap pelatihan keterampilan yang diberikan pemerintah daerah (pemda) dapat menjadikan mereka pelaku usaha selain menjadi petani, sehingga saat musim paceklik warga relokasi tetap memiliki penghasilan, termasuk bantuan permodalan.

"Harapan kami tidak hanya pelatihan tapi permodalan juga harus diberikan karena sebagian besar yang menghuni perumahan relokasi tidak memiliki tabungan atau harta benda yang bisa dijual untuk modal usaha," katanya.

Baca juga: Pemkab Cianjur alokasikan dana BTT untuk bantu korban banjir

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023