Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat memastikan pelaksanaan Sensus Pertanian (ST) 2023 yang dimulai pada 1 Juni ini sudah berjalan tanpa adanya kendala.
 
Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan hingga Selasa ini proses sensus pertanian sudah berjalan delapan persen dan berjalan sesuai rencana dalam target harian untuk jangka waktu dua bulan atau 60 hari.
 
"Ini sudah dimulai pada 1 Juni, jadi seluruh petugas di Jawa Barat bahkan se-Indonesia serentak bergerak ke lapangan," kata Marsudijono di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Menurutnya di Jawa Barat ada sebanyak 23 ribu petugas sensus pertanian yang dikerahkan untuk melakukan pendataan langsung ke masyarakat.
 
Adapun sensus yang dilakukan itu meliputi data tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, hingga jasa pertanian.
 
Menurutnya pendekatan sensus itu dilakukan secara door to door  (pintu ke pintu) terhadap tiga kategori, yakni Usaha Pertanian Perorangan (UPP), Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya.
 
Marsudijono menjelaskan sensus itu tidak hanya dilakukan di wilayah produsen pertanian, tetapi juga di perkotaan. Karena, menurutnya orang-orang di perkotaan juga berpotensi memiliki usaha yang berkaitan dengan pertanian.
 
Untuk itu, dia pun mengajak kepada masyarakat untuk turut menyukseskan program sensus pertanian yang digelar setiap 10 tahun sekali itu dengan cara menerima petugas sensus dan menyampaikan informasi sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya.
 
Dia mengatakan petugas Sensus Pertanian 2023 dari BPS itu bakal dilengkapi dengan atribut seragam, mulai dari pakaian, tanda pengenal, hingga topi.
 
"Nantinya data itu dirangkum jadi satu, dan terhitung jumlah petani di Jabar, dan juga di Indonesia," kata Marsudijono.
 
Sebelumnya, Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menyampaikan bahwa pelaksanaan ST 2023 memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil. 
 
Lebih lanjut Atqo mengatakan bahwa data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini. 
 
“Dan yang terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan,” kata Atqo.

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023