Sebanyak 2.000 santri di Pondok Pesantren Gedongan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengikuti kegiatan cukur massal gratis, sambut bulan Ramadhan dan juga peringatan haul sesepuh setempat.
"Kegiatan cukur masal ini untuk menyambut bulan Ramadhan, sehingga para santri lebih rapi saat," kata Koordinator kegiatan cukur masal santri di Pondok Pesantren Gedongan Kabupaten Cirebon Ahmad Hisyam di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Pemilik Pesantren KHAS Kempek Cirebon doakan Ganjar jadi pemimpin masa depan
Hisyam mengatakan kegiatan cukur massal gratis tersebut diikuti lebih dari 2.000 santri putra dan ini dilakukan sudah kedua kalinya. Tahun sebelumnya, lanjut dia, peserta tidak sebanyak sekarang.
Menurutnya, cukur massal gratis bagi santri tersebut dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan agar para santri bisa lebih rapi lagi.
Selain itu, lanjut Hisyam, cukur massal juga dalam rangka memperingati haul pendiri Pondok Pesantren Gedongan yaitu KH Muhammad Said yang ke-92.
"Kegiatan kali ini ada sebanyak 30 pencukur dari sejumlah wilayah yang menyumbangkan jasanya untuk mencukur para santri," ujarnya.
Sementara itu seorang tukang pangkas rambut Sardiah Abdillah menuturka dirinya sudah terlibat dalam kegiatan cukur massal ini sejak tahun lalu.
Sardiah yang merupakan alumni Pondok Pesantren Kempek mengatakan keterlibatan dirinya pada cukur massal ini sebagai salah satu pengabdian, karena ayah dari kiai di Pesantren Kempek, merupakan keluarga besar dari Pondok Pesantren Gedongan.
Baca juga: Ketua DPD RI bagikan sajadah saat silaturahim ke Pesantren Cibogo Cirebon
"Oleh karena itu saya niatnya khidmah ke kiai dan memberikan kebahagiaan bagi para santri," katanya.
Sardiah sendiri saat ini memiliki barbershop di sejumlah lokasi di Indramayu Jawa Barat. Ia menyebut dirinya memiliki barbershop hampir di setiap kecamatan di Indramayu bagian tengah.
Santri asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Neris Dilan Raihan (20) mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu yang ditunggu oleh para santri. Selain karena rambutnya yang sudah gondrong, ia juga ingin menjalankan ibadah Ramadhan dalam kondisi rambut yang lebih rapi.
"Karena pada bulan Ramadhan itu, di pondok pengajiannya full. Khawatir tidak sempat cukur rambut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kegiatan cukur masal ini untuk menyambut bulan Ramadhan, sehingga para santri lebih rapi saat," kata Koordinator kegiatan cukur masal santri di Pondok Pesantren Gedongan Kabupaten Cirebon Ahmad Hisyam di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Pemilik Pesantren KHAS Kempek Cirebon doakan Ganjar jadi pemimpin masa depan
Hisyam mengatakan kegiatan cukur massal gratis tersebut diikuti lebih dari 2.000 santri putra dan ini dilakukan sudah kedua kalinya. Tahun sebelumnya, lanjut dia, peserta tidak sebanyak sekarang.
Menurutnya, cukur massal gratis bagi santri tersebut dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan agar para santri bisa lebih rapi lagi.
Selain itu, lanjut Hisyam, cukur massal juga dalam rangka memperingati haul pendiri Pondok Pesantren Gedongan yaitu KH Muhammad Said yang ke-92.
"Kegiatan kali ini ada sebanyak 30 pencukur dari sejumlah wilayah yang menyumbangkan jasanya untuk mencukur para santri," ujarnya.
Sementara itu seorang tukang pangkas rambut Sardiah Abdillah menuturka dirinya sudah terlibat dalam kegiatan cukur massal ini sejak tahun lalu.
Sardiah yang merupakan alumni Pondok Pesantren Kempek mengatakan keterlibatan dirinya pada cukur massal ini sebagai salah satu pengabdian, karena ayah dari kiai di Pesantren Kempek, merupakan keluarga besar dari Pondok Pesantren Gedongan.
Baca juga: Ketua DPD RI bagikan sajadah saat silaturahim ke Pesantren Cibogo Cirebon
"Oleh karena itu saya niatnya khidmah ke kiai dan memberikan kebahagiaan bagi para santri," katanya.
Sardiah sendiri saat ini memiliki barbershop di sejumlah lokasi di Indramayu Jawa Barat. Ia menyebut dirinya memiliki barbershop hampir di setiap kecamatan di Indramayu bagian tengah.
Santri asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Neris Dilan Raihan (20) mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu yang ditunggu oleh para santri. Selain karena rambutnya yang sudah gondrong, ia juga ingin menjalankan ibadah Ramadhan dalam kondisi rambut yang lebih rapi.
"Karena pada bulan Ramadhan itu, di pondok pengajiannya full. Khawatir tidak sempat cukur rambut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023