Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelontorkan sebanyak 500 ton beras jenis medium ke pasaran guna menstabilkan harga komoditas tersebut yang kini merangkak naik di Kota Bandung, Jawa Barat.
 
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Bulog untuk distribusi beras itu. Nantinya, kata dia, para pedagang bisa mengambil stok beras secara langsung di gudang Bulog.

Baca juga: Pemkot Bandung batalkan kenaikan tarif parkir dan air
 
"Sesuai arahan Wali Kota, minggu ini harus sudah terdistribusikan ke pasar di kota Bandung untuk menekan harga beras medium," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
 
Berdasarkan pantauannya, dia mengatakan beras medium rata-rata dijual di pasaran dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.300 per kilogram. Adapun, kata dia, HET beras medium berada di angka Rp9.450 per kilogram.
 
Adapun harga beras yang dijual dari Bulog menurutnya seharga Rp8.300 per kilogram. Sehingga menurutnya harga beras pun bisa dikontrol di pasaran agar tidak melebihi HET.
 
Meski ada fluktuasi harga, menurutnya ketersediaan beras di Kota Bandung aman dan terpenuhi, terutama menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
 
"Tidak ada kelangkaan (beras), bulan depan juga udah mulai panen, panen raya pada Maret," kata Elly.

Baca juga: Kota Bandung sediakan layanan vaksinasi COVID-19 dosis keempat di puskesmas
 
Di samping itu, dia juga mendorong para ritel untuk bisa menjual beras medium di tokonya. Dengan hal itu, menurutnya harga beras medium akan bisa stabil di pasaran dan kembali ke harga normal.
 
"Upayanya tadi 500 ton kita gelontorkan mudah mudahan bisa mengendalikan harga beras medium," katanya.

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023