Petugas gabungan dari unsur BPBD, Basarnas, kepolisian, TNI, dan sukarelawan mengevakuasi seorang korban jembatan ambruk kemudian terbawa arus sungai dengan kondisi sudah meninggal dunia di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna mengatakan, korban bernama Eli (40) warga Kecamatan Jatiwaras meninggal setelah terjatuh dari jembatan yang ambruk kemudian terbawa arus sungai sejauh 15 km.
Baca juga: BPBD Tasikmalaya sebut jembatan ambruk tidak sebabkan warga terisolasi
"Korban menggunakan sepeda motor, hanyut kurang lebih 15 km ke Sungai Ciwulan. Baru berhasil dievakuasi jam 15.20 WIB," kata Kurnia.
Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya menyebabkan jembatan menghubungkan Desa Cibalong dengan Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya ambruk, Senin (14/11) malam.
Kejadian jembatan ambruk itu, kata dia, menyebabkan tiga pengendara sepeda motor terjatuh, dua orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sedangkan satu orang hilang hingga ditemukan sudah meninggal dunia.
"Iya kondisinya meninggal, dua berhasil melakukan evakuasi mandiri," katanya.
Ia mengatakan korban yang selamat sudah dievakuasi ke rumah sakit, kemudian korban yang meninggal dunia dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Penyebab korban meninggal itu, kata dia, hasil kajian di lapangan karena terbawa material longsoran bangunan jembatan, kemudian terbawa arus sungai.
"Pemicunya dari ambruknya jembatan, terbawa material jembatan dengan sepeda motornya, dugaan kita kemudian terbawa arus, kalau motor ditemukan di reruntuhan jembatan," katanya.
Ia menyampaikan kondisi jembatan itu sudah tua yang dibangun secara swadaya masyarakat tahun 1985, namun bangunan jembatan tersebut tidak ada konstruksi betonnya sehingga diduga menjadi penyebab jembatan ambruk.
Baca juga: Petugas gabungan buka akses jalan yang tertimbun longsor di Tasikmalaya
"Jembatan dibangun tahun 1985, swadaya masyarakat waktu itu, sepertinya beban jembatan sudah tidak kuat, karena jembatan tidak ada konstruksi betonnya," katanya.
Ia menambahkan petugas selanjutnya memasang rambu-rambu di lokasi jembatan runtuh, dan mengalihkan arus kendaraan karena jalan tersebut sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
BPBD, lanjut dia, sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa, tanpa harus memutar arah yang jaraknya jauh.
"Akan membuat jalan darurat bersama desa dan masyarakat, dan gotong royong membereskan material longsoran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna mengatakan, korban bernama Eli (40) warga Kecamatan Jatiwaras meninggal setelah terjatuh dari jembatan yang ambruk kemudian terbawa arus sungai sejauh 15 km.
Baca juga: BPBD Tasikmalaya sebut jembatan ambruk tidak sebabkan warga terisolasi
"Korban menggunakan sepeda motor, hanyut kurang lebih 15 km ke Sungai Ciwulan. Baru berhasil dievakuasi jam 15.20 WIB," kata Kurnia.
Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya menyebabkan jembatan menghubungkan Desa Cibalong dengan Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya ambruk, Senin (14/11) malam.
Kejadian jembatan ambruk itu, kata dia, menyebabkan tiga pengendara sepeda motor terjatuh, dua orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sedangkan satu orang hilang hingga ditemukan sudah meninggal dunia.
"Iya kondisinya meninggal, dua berhasil melakukan evakuasi mandiri," katanya.
Ia mengatakan korban yang selamat sudah dievakuasi ke rumah sakit, kemudian korban yang meninggal dunia dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Penyebab korban meninggal itu, kata dia, hasil kajian di lapangan karena terbawa material longsoran bangunan jembatan, kemudian terbawa arus sungai.
"Pemicunya dari ambruknya jembatan, terbawa material jembatan dengan sepeda motornya, dugaan kita kemudian terbawa arus, kalau motor ditemukan di reruntuhan jembatan," katanya.
Ia menyampaikan kondisi jembatan itu sudah tua yang dibangun secara swadaya masyarakat tahun 1985, namun bangunan jembatan tersebut tidak ada konstruksi betonnya sehingga diduga menjadi penyebab jembatan ambruk.
Baca juga: Petugas gabungan buka akses jalan yang tertimbun longsor di Tasikmalaya
"Jembatan dibangun tahun 1985, swadaya masyarakat waktu itu, sepertinya beban jembatan sudah tidak kuat, karena jembatan tidak ada konstruksi betonnya," katanya.
Ia menambahkan petugas selanjutnya memasang rambu-rambu di lokasi jembatan runtuh, dan mengalihkan arus kendaraan karena jalan tersebut sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
BPBD, lanjut dia, sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa, tanpa harus memutar arah yang jaraknya jauh.
"Akan membuat jalan darurat bersama desa dan masyarakat, dan gotong royong membereskan material longsoran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022