Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyampaikan insiden jembatan yang ambruk di Kecamatan Cibalong tidak menyebabkan warga terisolasi, yakni masih bisa melintasi jalan lain meski jaraknya lebih jauh.

"Enggak (terisolasi), masih ada jalan alternatif," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna di Tasikmalaya, Selasa.

Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya menyebabkan bencana tanah longsor dan membuat jembatan yang menghubungkan antardesa di Kecamatan Cibalong ambruk pada Senin (14/11).

Baca juga: Menanti kerja bersama Cheka majukan Kota Tasikmalaya

Akibat jembatan yang terdampak longsor itu, kata dia, tidak bisa dilewati kendaraan bermotor dan juga masyarakat setempat, sehingga harus memutar arah yang jaraknya lebih jauh sekitar 5 km.

"Memang harus berputar sekitar 5 kilometer, tapi warga tidak terisolasi, kami akan segera lakukan penanganan agar akses warga kembali normal," katanya.

Ia menyampaikan jajarannya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya untuk menanggulangi akses jalan masyarakat yang terdampak longsor.

Ia berharap secepatnya ada solusi untuk mengatasi jembatan tersebut agar masyarakat di daerah itu bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Kami arahkan perbaikan menggunakan ADD desa, secara teknis nanti akan kerja sama dengan Dinas PU," katanya.
Jembatan yang ambruk itu memiliki panjang sekitar 15 meter dan lebar 3,5 meter yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas, namun saat ini jembatan tersebut ambruk, sehingga tidak bisa lagi digunakan masyarakat.

Seorang warga setempat Rido (26) menyampaikan jembatan yang terdampak longsor itu merupakan akses jalan penting bagi masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas dari Desa Cibalong menuju Desa Parung maupun sebaliknya.

Baca juga: Polisi turunkan tim Maung Galunggung cegah aksi geng motor di Tasikmalaya

Selama jalan tidak bisa dilewati, kata dia, maka masyarakat memanfaatkan jalan lain dengan memanfaatkan jembatan gantung, sedangkan kendaraan mobil harus memutar arah lebih jauh lagi.

"Jembatan ini sangat penting buat masyarakat. Untuk sementara masih ada jembatan rawayan, tapi untuk mobil tidak bisa, harus mutarnya jauh," katanya. 


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022