BPBD Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang jalur rawan longsor di wilayah selatan Cianjur guna mengantisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana seiring tingginya curah hujan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, saat dihubungi Ahad, mengatakan seratusan Retana yang disiagakan mulai dari jalur Cibeber, Sindangbarang dam jalan nasional di Kecamatan Naringgul, bertugas melakukan pengawasan, pendataan dan pelaporan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Retana juga akan berkoordinasi dengan aparat setempat serta relawan lainnya, sehingga saat terjadi bencana dapat langsung melaporkan dan melakukan penanganan cepat sebelum petugas datang ke lokasi," katanya.
Pihaknya mencatat sebagian besar jalur utama Cianjur menuju wilayah selatan, rawan terjadi bencana alam longsor karena terdapat tebing tinggi dan banyak pohon besar berbagai ukuran yang rawan tumbang, sehingga pengendara diimbau ekstra hati-hati dan waspada.
Retana yang bertugas juga diminta untuk mengimbau pengguna jalan dan warga sekitar untuk mengikuti petunjuk ketika hujan turun deras dengan intensitas lama atau lebih dari dua jam karena dapat memicu terjadinya bencana alam.
Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permana, mengatakan untuk membantu pengawasan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya menyiagakan seluruh Korps Sukarela (KSR) PMI hingga tingkat kecamatan termasuk melakukan pendataan dan evakuasi terhadap warga.
"KSR yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang tersebar di setiap kecamatan, kita siagakan karena curah hujan kembali tinggi sejak satu pekan terakhir. Berbagai upaya antisipasi termasuk memberikan dasar pengetahuan kebencanaan akan dilakukan KSR pada masyarakat," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD siagakan seratusan Retana di jalur rawan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, saat dihubungi Ahad, mengatakan seratusan Retana yang disiagakan mulai dari jalur Cibeber, Sindangbarang dam jalan nasional di Kecamatan Naringgul, bertugas melakukan pengawasan, pendataan dan pelaporan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Retana juga akan berkoordinasi dengan aparat setempat serta relawan lainnya, sehingga saat terjadi bencana dapat langsung melaporkan dan melakukan penanganan cepat sebelum petugas datang ke lokasi," katanya.
Pihaknya mencatat sebagian besar jalur utama Cianjur menuju wilayah selatan, rawan terjadi bencana alam longsor karena terdapat tebing tinggi dan banyak pohon besar berbagai ukuran yang rawan tumbang, sehingga pengendara diimbau ekstra hati-hati dan waspada.
Retana yang bertugas juga diminta untuk mengimbau pengguna jalan dan warga sekitar untuk mengikuti petunjuk ketika hujan turun deras dengan intensitas lama atau lebih dari dua jam karena dapat memicu terjadinya bencana alam.
Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permana, mengatakan untuk membantu pengawasan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya menyiagakan seluruh Korps Sukarela (KSR) PMI hingga tingkat kecamatan termasuk melakukan pendataan dan evakuasi terhadap warga.
"KSR yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang tersebar di setiap kecamatan, kita siagakan karena curah hujan kembali tinggi sejak satu pekan terakhir. Berbagai upaya antisipasi termasuk memberikan dasar pengetahuan kebencanaan akan dilakukan KSR pada masyarakat," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD siagakan seratusan Retana di jalur rawan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022