Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta warga untuk tetap menerapkan adaptasi kebiasaan baru dan menjalankan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan selama bulan puasa.
"Jangan sampai lengah, tetap menjaga prokes meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster karena pandemi masih ada. Meski saat ini angka penularan di Cianjur sudah nol kasus dan pasien yang dirawat sudah tidak ada, hanya beberapa orang yang menjalani isolasi mandiri," katanya di Cianjur, Selasa.
Baca juga: Selama 2022 terjadi 7 kasus kekerasan terhadap anak di Cianjur
Herman mencatat hingga pekan kedua bulan puasa, angka vaksinasi umum dosis pertama di Cianjur mencapai 93 persen dan vaksinasi dosis kedua mencapai 80 persen dari 1,9 juta penerima di Cianjur. Sedangkan vaksinasi booster sudah mendekati angka 20 persen.
Untuk meningkatkan "herd immunity" di Cianjur menjelang lebaran, pihaknya menargetkan 30 persen atau 570 ribu warga sudah mendapatkan vaksinasi booster. "Kita upayakan tercapai 570 ribu penerima sebelum lebaran," katanya.
Sementara Dinas Kesehatan Cianjur mencatat permintaan vaksinasi booster setelah berbuka puasa cukup banyak memasuki pekan kedua puasa, sebagian besar beralasan untuk kepentingan pemesanan tiket mulai dari kereta api hingga pesawat.
Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy mengatakan memasuki pekan kedua puasa persentase vaksinasi booster mencapai 20 persen karena banyaknya permintaan vaksinasi di masing-masing kecamatan terutama dari warga yang hendak mudik.
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur terancam longsor, 6 keluarga mengungsi
"Sejak beberapa hari terakhir, tepatnya masuk pekan kedua puasa setelah pemerintah memberikan kebebasan warga untuk mudik dengan catatan sudah mendapat vaksinasi lengkap dengan booster, di masing-masing kecamatan tercatat vaksinasi per hari lebih dari 500 orang," katanya.
Sebagian besar warga yang memadati gerai dan puskesmas yang ada, terpacu untuk mendapatkan vaksinasi tambahan karena ingin pulang kampung ke sejumlah wilayah di Jabar hingga luar pulau, tanpa ada kendala karena sudah melengkapi vaksinasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jangan sampai lengah, tetap menjaga prokes meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster karena pandemi masih ada. Meski saat ini angka penularan di Cianjur sudah nol kasus dan pasien yang dirawat sudah tidak ada, hanya beberapa orang yang menjalani isolasi mandiri," katanya di Cianjur, Selasa.
Baca juga: Selama 2022 terjadi 7 kasus kekerasan terhadap anak di Cianjur
Herman mencatat hingga pekan kedua bulan puasa, angka vaksinasi umum dosis pertama di Cianjur mencapai 93 persen dan vaksinasi dosis kedua mencapai 80 persen dari 1,9 juta penerima di Cianjur. Sedangkan vaksinasi booster sudah mendekati angka 20 persen.
Untuk meningkatkan "herd immunity" di Cianjur menjelang lebaran, pihaknya menargetkan 30 persen atau 570 ribu warga sudah mendapatkan vaksinasi booster. "Kita upayakan tercapai 570 ribu penerima sebelum lebaran," katanya.
Sementara Dinas Kesehatan Cianjur mencatat permintaan vaksinasi booster setelah berbuka puasa cukup banyak memasuki pekan kedua puasa, sebagian besar beralasan untuk kepentingan pemesanan tiket mulai dari kereta api hingga pesawat.
Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy mengatakan memasuki pekan kedua puasa persentase vaksinasi booster mencapai 20 persen karena banyaknya permintaan vaksinasi di masing-masing kecamatan terutama dari warga yang hendak mudik.
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur terancam longsor, 6 keluarga mengungsi
"Sejak beberapa hari terakhir, tepatnya masuk pekan kedua puasa setelah pemerintah memberikan kebebasan warga untuk mudik dengan catatan sudah mendapat vaksinasi lengkap dengan booster, di masing-masing kecamatan tercatat vaksinasi per hari lebih dari 500 orang," katanya.
Sebagian besar warga yang memadati gerai dan puskesmas yang ada, terpacu untuk mendapatkan vaksinasi tambahan karena ingin pulang kampung ke sejumlah wilayah di Jabar hingga luar pulau, tanpa ada kendala karena sudah melengkapi vaksinasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022