Bupati Cianjur, Jawa Barat, meminta warga lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat saat beraktivitas di luar rumah, untuk mencegah terpapar COVID-19 varian Omicron yang mulai ditemukan di sejumlah wilayah.
"Kita harus waspada, meski di Cianjur belum ditemukan, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan. Segera melakukan karantina atau isolasi mandiri jika mengalami gejala. Kami terus meningkatkan pengawasan melalui satgas kabupaten hingga tingkat RT," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Minggu.
Ia menjelaskan untuk antisipasi merebaknya Omicron, pihaknya telah menyiapkan sejumlah tempat isolasi seperti rumah sakit dan vila khusus yang sifatnya situasional, sehingga ketika ada warga yang terpapar dapat langsung dilakukan penanganan cepat, meski dia berharap tidak ada kasus Omicron di Cianjur.
Pengawasan ketat kembali diberlakukan bagi warga yang pulang bepergian atau pekerja migran yang pulang dari luar negeri ke Cianjur. Mereka untuk melaporkan diri ke satgas setempat dan melakukan isolasi mandiri, agar terhindar atau menyebarkan virus berbahaya.
Baca juga: Belasan bangunan heritage di Cianjur dijadikan tempat promosi ekonomi kreatif
"Kami sudah minta satgas hingga tingkat RT untuk rutin melakukan pendataan serta melakukan tindakan cepat, agar tidak ada kasus Omicron yang terbawa warga yang pulang bepergian terutama dari luar negeri," katanya.
Sedangkan untuk mencapai kekebalan kelompok di Cianjur, pihaknya terus menggenjot vaksinasi untuk berbagai kalangan termasuk dosis ketiga bagi lansia dan umum, sehingga 1,9 juta penerima dapat tuntas dilakukan hingga dua bulan ke depan.
"Untuk meningkatkan pencapaian vaksinasi, berbagai cara dilakukan, termasuk puskesmas tetap melayani vaksinasi berbagai kalangan meski hari libur. Kita berharap Cianjur, bebas dari Omicron dan virus berbahaya lainnya. Saat ini, pencapaian vaksinasi umum sudah mencapai 80 persen," katanya.
Baca juga: 2 warga Cianjur meninggal akibat DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita harus waspada, meski di Cianjur belum ditemukan, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan. Segera melakukan karantina atau isolasi mandiri jika mengalami gejala. Kami terus meningkatkan pengawasan melalui satgas kabupaten hingga tingkat RT," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Minggu.
Ia menjelaskan untuk antisipasi merebaknya Omicron, pihaknya telah menyiapkan sejumlah tempat isolasi seperti rumah sakit dan vila khusus yang sifatnya situasional, sehingga ketika ada warga yang terpapar dapat langsung dilakukan penanganan cepat, meski dia berharap tidak ada kasus Omicron di Cianjur.
Pengawasan ketat kembali diberlakukan bagi warga yang pulang bepergian atau pekerja migran yang pulang dari luar negeri ke Cianjur. Mereka untuk melaporkan diri ke satgas setempat dan melakukan isolasi mandiri, agar terhindar atau menyebarkan virus berbahaya.
Baca juga: Belasan bangunan heritage di Cianjur dijadikan tempat promosi ekonomi kreatif
"Kami sudah minta satgas hingga tingkat RT untuk rutin melakukan pendataan serta melakukan tindakan cepat, agar tidak ada kasus Omicron yang terbawa warga yang pulang bepergian terutama dari luar negeri," katanya.
Sedangkan untuk mencapai kekebalan kelompok di Cianjur, pihaknya terus menggenjot vaksinasi untuk berbagai kalangan termasuk dosis ketiga bagi lansia dan umum, sehingga 1,9 juta penerima dapat tuntas dilakukan hingga dua bulan ke depan.
"Untuk meningkatkan pencapaian vaksinasi, berbagai cara dilakukan, termasuk puskesmas tetap melayani vaksinasi berbagai kalangan meski hari libur. Kita berharap Cianjur, bebas dari Omicron dan virus berbahaya lainnya. Saat ini, pencapaian vaksinasi umum sudah mencapai 80 persen," katanya.
Baca juga: 2 warga Cianjur meninggal akibat DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022