Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Dikoperdagin) Cianjur, Jawa Barat, segera menggelar operasi pasar untuk menstabilkan kembali harga minyak goreng curah yang masih tinggi yaitu Rp20. 000 per kilogram.
Kepala Diskoperindagin Cianjur, Tohari Sastra di Cianjur Kamis, mengatakan harga minyak goreng curah masih tinggi, dibandingkan beberapa pekan sebelum awal tahun saat minyak curah dijual dengan harga normal Rp12.000 per kilogram.
"Kami belum mengetahui penyebab harga minyak curah masih bertahan di angka tersebut, namun untuk solusinya, kami akan menggelar operasi pasar agar harga kembali normal, termasuk harga telur, meski sudah mengalami penurunan namun baru beberapa ribu rupiah," katanya.
Baca juga: Cianjur tetap terapkan PTM meski berstatus level 2
Ia menjelaskan, saat ini harga telur sudah mulai turun dari Rp32.000 per kilogram menjadi Rp28.000 ribu per kilogram, sedangkan harga normal Rp20.000 per kilogram. Berbagai upaya akan dilakukan untuk menormalkan kembali harga kebutuhan pokok tersebut.
"Kemungkinan harga telur akan kembali normal akhir bulan Januari, saat ini harga berangsur turun karena dari bandarnya juga turun, termasuk harga dari peternak saat ini Rp 25 ribu per kilogram," katanya.
Pemasok telur di Cianjur, Azmi mengatakan sejak beberapa hari terakhir, harga telur ayam kembali turun karena di tingkat petani mengalami hal yang sama sehingga pembelian dari kandang atau petani, sangat mempengaruhi harga jual di pasaran.
Baca juga: Bulog Cianjur pastikan stok beras aman hingga akhir tahun
"Kalau di pasar harganya masih Rp28 ribu karena stok yang ada merupakan stok lama yang harganya masih tinggi. Kami sudah menjual dengan harga Rp25.000 per kilogram, kami juga berharap sama, harga kembali normal agar penjualan kembali tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Diskoperindagin Cianjur, Tohari Sastra di Cianjur Kamis, mengatakan harga minyak goreng curah masih tinggi, dibandingkan beberapa pekan sebelum awal tahun saat minyak curah dijual dengan harga normal Rp12.000 per kilogram.
"Kami belum mengetahui penyebab harga minyak curah masih bertahan di angka tersebut, namun untuk solusinya, kami akan menggelar operasi pasar agar harga kembali normal, termasuk harga telur, meski sudah mengalami penurunan namun baru beberapa ribu rupiah," katanya.
Baca juga: Cianjur tetap terapkan PTM meski berstatus level 2
Ia menjelaskan, saat ini harga telur sudah mulai turun dari Rp32.000 per kilogram menjadi Rp28.000 ribu per kilogram, sedangkan harga normal Rp20.000 per kilogram. Berbagai upaya akan dilakukan untuk menormalkan kembali harga kebutuhan pokok tersebut.
"Kemungkinan harga telur akan kembali normal akhir bulan Januari, saat ini harga berangsur turun karena dari bandarnya juga turun, termasuk harga dari peternak saat ini Rp 25 ribu per kilogram," katanya.
Pemasok telur di Cianjur, Azmi mengatakan sejak beberapa hari terakhir, harga telur ayam kembali turun karena di tingkat petani mengalami hal yang sama sehingga pembelian dari kandang atau petani, sangat mempengaruhi harga jual di pasaran.
Baca juga: Bulog Cianjur pastikan stok beras aman hingga akhir tahun
"Kalau di pasar harganya masih Rp28 ribu karena stok yang ada merupakan stok lama yang harganya masih tinggi. Kami sudah menjual dengan harga Rp25.000 per kilogram, kami juga berharap sama, harga kembali normal agar penjualan kembali tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022