Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan Program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus bisa menyentuh hingga masyarakat pedesaan agar minat baca warga di desa meningkat.
"Banyak masukan-masukan dari Komisi V agar ke depan user dalam hal ini adalah kecamatan, bisa menarik pengunjung dalam layanan publik untuk bisa membaca dan tadi ada evaluasi juga bahwa ini bisa dipertajam sampai ke desa, karena masyarakat yang membutuhkan justru lebih banyak di tingkat desa,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan evaluasi Program Kolecer di Kantor Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, kata dia, didapatkan kesimpulan bahwa minat membaca tidak hanya diminati oleh kalangan elit saja.
Achmad Ru’yat mengungkapkan jika para pengguna program tersebut yaitu ditingkat Kecamatan dapat menarik masyarakat desa juga dalam meningkatkan minat bacanya. Menurutnya, masyarakat pedesaan lebih membutuhkan peningkatan minat baca.
Ru’yat juga meminta kepada dinas terkait agar dapat lebih berinovasi supaya bisa menanamkan jiwa membaca kepada masyarakat, khususnya warga Jawa Barat. Fungsi evaluasi dari kedinasan juga tidak lupa dirinya tekankan agar program tersebut dapat tepat sasaran serta meningkat peminatnya.
“Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga Jabar, ada upaya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk melakukan inovasi dan kerja sama,” katanya.
Sebelumnya, dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berupaya dengan meluncurkan program Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).
Dalam "Kolecer" tersebut masyarakat dapat mengakses dan membaca buku melalui gawai.
Baca juga: Taman Baca Kolecer Garut dapat sumbangan buku dari warga
Baca juga: Peluncuran Kolecer dan Candil di Bogor, selanjutnya 27 kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Banyak masukan-masukan dari Komisi V agar ke depan user dalam hal ini adalah kecamatan, bisa menarik pengunjung dalam layanan publik untuk bisa membaca dan tadi ada evaluasi juga bahwa ini bisa dipertajam sampai ke desa, karena masyarakat yang membutuhkan justru lebih banyak di tingkat desa,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan evaluasi Program Kolecer di Kantor Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, kata dia, didapatkan kesimpulan bahwa minat membaca tidak hanya diminati oleh kalangan elit saja.
Achmad Ru’yat mengungkapkan jika para pengguna program tersebut yaitu ditingkat Kecamatan dapat menarik masyarakat desa juga dalam meningkatkan minat bacanya. Menurutnya, masyarakat pedesaan lebih membutuhkan peningkatan minat baca.
Ru’yat juga meminta kepada dinas terkait agar dapat lebih berinovasi supaya bisa menanamkan jiwa membaca kepada masyarakat, khususnya warga Jawa Barat. Fungsi evaluasi dari kedinasan juga tidak lupa dirinya tekankan agar program tersebut dapat tepat sasaran serta meningkat peminatnya.
“Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga Jabar, ada upaya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk melakukan inovasi dan kerja sama,” katanya.
Sebelumnya, dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berupaya dengan meluncurkan program Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).
Dalam "Kolecer" tersebut masyarakat dapat mengakses dan membaca buku melalui gawai.
Baca juga: Taman Baca Kolecer Garut dapat sumbangan buku dari warga
Baca juga: Peluncuran Kolecer dan Candil di Bogor, selanjutnya 27 kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021