Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong siswa-siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk turut andil dalam memajukan desa yang dapat ditempuh melalui Program SMK Membangun Desa.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Senin, mengatakan Program SMK Membangun baru diresmikan di SMK Karya Nasional, Kabupaten Kuningan, Jumat (2/4).
SMK Karya Nasional sudah menjalin kerja sama dengan 27 desa di Kabupaten Kuningan dan kerja sama tersebut sudah mendapat izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kerja sama yang terjalin, di antaranya Program Gerebeg Masjid, pelatihan kewirausahaan bidang webpreneur dan teknologi pengelasan, dan pelayanan servis alat dan mesin pertanian.
"Untuk ke depan saya berharap dan optimistis program SMK Membangun Desa diikuti oleh semua SMK di Jabar," ujar Dedi Supandi.
Ia mengatakan nantinya setiap SMK di Jabar minimal dapat mendampingi dua desa binaan. Sehingga, setiap peserta didik yang tengah melaksanakan ujian praktik dapat melakukannya di desa. Hal tersebut akan mendorong perpaduan potensi dan sumber daya manusia yang ada di pedesaan.
Ia menjelaskan kolaborasi yang dilakukan SMK dengan desa, di antaranya digitalisasi pelayanan desa, mengajarkan keahlian berdasarkan kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada masyarakat, dan pembangunan infrastruktur.
"Digitalisasi pelayanan desa ini artinya kalau desa belum punya internet, harus dilakukan percepatan. Ajarkan dan terapkan pelayanan desa berbasis digital," katanya.
Sementara terkait dengan mengajarkan kompetensi keahlian yang diajarkan sekolah kepada masyarakat diharapkan dapat menjadi pelecut potensi SDM yang ada di desa.
Ia mencontohkan jika kompetensi SMK tersebut di bidang otomotif, bisa mengajarkan kepada masyarakat hingga suatu saat dapat membuka bengkel.
"Dengan begitu, ada upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi atau siswa SMK yang paham dengan teknik las misalnya, silakan mengajarkan kepada masyarakat," katanya.
Hasil akhirnya, kata Dedi, siswa-siswi SMK juga dapat terlibat dalam pembangunan infrastruktur di desa, sehingga mereka turut menyokong program gerakan membangun desa yang digaungkan pemerintah.
"Anak SMK bisa memberikan sentuhan pada infrastruktur yang dibangun. Mulai dari desain dan pembagunannya," kata dia.
Ia juga mengapresiasi inisiator gerakan SMK Membangun Desa, yakni Direktur Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI) Dr Marlock.
Baca juga: Disdik Jabar ajukan pengadaan 28 ribu vaksin COVID untuk guru
Baca juga: Dinas Pendidikan Jawa Barat siapkan rumah subsidi bagi guru non-PNS
Baca juga: Jawa Barat jamin independensi seleksi bakal calon kepala sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Senin, mengatakan Program SMK Membangun baru diresmikan di SMK Karya Nasional, Kabupaten Kuningan, Jumat (2/4).
SMK Karya Nasional sudah menjalin kerja sama dengan 27 desa di Kabupaten Kuningan dan kerja sama tersebut sudah mendapat izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kerja sama yang terjalin, di antaranya Program Gerebeg Masjid, pelatihan kewirausahaan bidang webpreneur dan teknologi pengelasan, dan pelayanan servis alat dan mesin pertanian.
"Untuk ke depan saya berharap dan optimistis program SMK Membangun Desa diikuti oleh semua SMK di Jabar," ujar Dedi Supandi.
Ia mengatakan nantinya setiap SMK di Jabar minimal dapat mendampingi dua desa binaan. Sehingga, setiap peserta didik yang tengah melaksanakan ujian praktik dapat melakukannya di desa. Hal tersebut akan mendorong perpaduan potensi dan sumber daya manusia yang ada di pedesaan.
Ia menjelaskan kolaborasi yang dilakukan SMK dengan desa, di antaranya digitalisasi pelayanan desa, mengajarkan keahlian berdasarkan kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada masyarakat, dan pembangunan infrastruktur.
"Digitalisasi pelayanan desa ini artinya kalau desa belum punya internet, harus dilakukan percepatan. Ajarkan dan terapkan pelayanan desa berbasis digital," katanya.
Sementara terkait dengan mengajarkan kompetensi keahlian yang diajarkan sekolah kepada masyarakat diharapkan dapat menjadi pelecut potensi SDM yang ada di desa.
Ia mencontohkan jika kompetensi SMK tersebut di bidang otomotif, bisa mengajarkan kepada masyarakat hingga suatu saat dapat membuka bengkel.
"Dengan begitu, ada upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi atau siswa SMK yang paham dengan teknik las misalnya, silakan mengajarkan kepada masyarakat," katanya.
Hasil akhirnya, kata Dedi, siswa-siswi SMK juga dapat terlibat dalam pembangunan infrastruktur di desa, sehingga mereka turut menyokong program gerakan membangun desa yang digaungkan pemerintah.
"Anak SMK bisa memberikan sentuhan pada infrastruktur yang dibangun. Mulai dari desain dan pembagunannya," kata dia.
Ia juga mengapresiasi inisiator gerakan SMK Membangun Desa, yakni Direktur Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI) Dr Marlock.
Baca juga: Disdik Jabar ajukan pengadaan 28 ribu vaksin COVID untuk guru
Baca juga: Dinas Pendidikan Jawa Barat siapkan rumah subsidi bagi guru non-PNS
Baca juga: Jawa Barat jamin independensi seleksi bakal calon kepala sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021