Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat 51 rukun tetangga (RT) di Cianjur yang sempat berstatus hijau kembali masuk zona kuning karena ditemukan penularan virus corona yang diduga terjadi selama libur panjang akhir pekan, sehingga zona kuning bertambah menjadi 154 RT.
"Libur panjang Nyepi diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan COVID-19 di 51 RT yang sebagian besar berada di wilayah utara, sehingga pasien positif bertamhah sebanyak 197 orang, sehingga total pasien positif di Cianjur menjadi 3.567 orang," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Selasa.
Puluhan RT yang sudah sempat masuk zona hijau, kembali ke zona kuning karena setelah libur panjang Nyepi, angka penularan kembali meningkat, sehingga berbagai upaya kembali dilakukan termasuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) mikro plus di sejumlah RT.
Bahkan gugus tugas tingkat desa, disiagakan untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk melakukan penelusuran dan upaya maksimal pencegahan, agar penularan tidak kembali meningkat dan RT yang masuk zona kuning kembali ke zona hijau.
Pihaknya mencatat selama dua pekan terakhir dari total 10.300 RT di Cianjur, tinggal 103 RT yang masih berstatus zona kuning atau tinggal 1 persen yang masih rawan terjadi penularan, namun pekan ini, penularan kembali ditemukan di 51 RT yang ada di Kecamatan Cipanas, Pacet, Sukaresmi dan Cianjur.
"Untuk itu, kami mengeluarkan larangan bagi warga yang bekerja di luar kota dan warga Cianjur dari luar kota, untuk tidak dulu mudik, sebagai upaya memutus rantai penyebaran, sehingga Cianjur dapat kembali ke zona hijau 100 persen atau nol kasus COVID-19," katanya.
Sehingga pihaknya menekankan agar warga dapat menahan diri, untuk tidak mudik terlebih dahulu menjelang puasa atau lebaran nanti, karena berkaca dari pekan sebelumnya saat libur panjang banyak warga yang memiliki riwayat bepergian keluar kota yang terpapar COVID-19.
"Sayangi diri, keluarga dan lingkungan sekitar, sehinggga kami meminta agar warga dari Cianjur atau warga Cianjur dari luar daerah untuk tidak mudik menjelang puasa atau lebaran, agar upaya bersama untuk memerangi COVID-19 dapat maksimal dan Indonesia bebas dari Corona," katanya.
Baca juga: 99 persen wilayah Cianjur masuk zona hijau
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan seluruh wilayah jadi zona hijau COVID-19
Baca juga: Penularan masih tinggi, Cianjur kembali zona oranye COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Libur panjang Nyepi diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan COVID-19 di 51 RT yang sebagian besar berada di wilayah utara, sehingga pasien positif bertamhah sebanyak 197 orang, sehingga total pasien positif di Cianjur menjadi 3.567 orang," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Selasa.
Puluhan RT yang sudah sempat masuk zona hijau, kembali ke zona kuning karena setelah libur panjang Nyepi, angka penularan kembali meningkat, sehingga berbagai upaya kembali dilakukan termasuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) mikro plus di sejumlah RT.
Bahkan gugus tugas tingkat desa, disiagakan untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk melakukan penelusuran dan upaya maksimal pencegahan, agar penularan tidak kembali meningkat dan RT yang masuk zona kuning kembali ke zona hijau.
Pihaknya mencatat selama dua pekan terakhir dari total 10.300 RT di Cianjur, tinggal 103 RT yang masih berstatus zona kuning atau tinggal 1 persen yang masih rawan terjadi penularan, namun pekan ini, penularan kembali ditemukan di 51 RT yang ada di Kecamatan Cipanas, Pacet, Sukaresmi dan Cianjur.
"Untuk itu, kami mengeluarkan larangan bagi warga yang bekerja di luar kota dan warga Cianjur dari luar kota, untuk tidak dulu mudik, sebagai upaya memutus rantai penyebaran, sehingga Cianjur dapat kembali ke zona hijau 100 persen atau nol kasus COVID-19," katanya.
Sehingga pihaknya menekankan agar warga dapat menahan diri, untuk tidak mudik terlebih dahulu menjelang puasa atau lebaran nanti, karena berkaca dari pekan sebelumnya saat libur panjang banyak warga yang memiliki riwayat bepergian keluar kota yang terpapar COVID-19.
"Sayangi diri, keluarga dan lingkungan sekitar, sehinggga kami meminta agar warga dari Cianjur atau warga Cianjur dari luar daerah untuk tidak mudik menjelang puasa atau lebaran, agar upaya bersama untuk memerangi COVID-19 dapat maksimal dan Indonesia bebas dari Corona," katanya.
Baca juga: 99 persen wilayah Cianjur masuk zona hijau
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan seluruh wilayah jadi zona hijau COVID-19
Baca juga: Penularan masih tinggi, Cianjur kembali zona oranye COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021