Tujuh anggota DPRD Cianjur, Jawa Barat menjalani vaksinasi tahap kedua di RSUD Cianjur karena memiliki riwayat alergi obat, sedangkan 43 lainnya dan ratusan staf kesekretariatan divaskinasi di kantor DPRD setempat.
Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan saat dihubungi di Cianjur, Senin, mengatakan sekitar 200 orang di lingkungan kantor tersebut mendapatkan vaksinasi tahap kedua, sebagai upaya memberikan kekebalan terhadap tubuh dari virus berbahaya, namun tujuh anggota dewan, termasuk dirinya, divaksinasi di RSUD Cianjur.
"Saya bersama enam orang rekan, terpaksa menjalani vaksinasi tahap kedua di rumah sakit karena memiliki riwayat alergi obat. Hal tersebut, dilakukan sebagai upaya antisipasi ketika mengalami gejala setelah mendapatkan vaksinasi kedua," katanya.
Meski telah mendapatkan vaksinasi kedua, pihaknya tetap mengimbau anggota dewan dan staf kesekretariatan dewan tetap menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan menerapkan protokol kesehatan agar benar-benar terhindar dari virus berbahaya.
"Jangan sampai prokes diabaikan karena sudah mendapatkan vaksinasi, AKB harus tetap diterapkan agar terhindar dari virus berbahaya, tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta meningkatkan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar," katanya.
Setelah mendapatkan vaksinasi tahap kedua, dia dan enam anggota dewan tidak merasakan dampak lain seperti vaksin tahap pertama, di mana sempat merasakan alergi.
"Untuk yang kedua hingga sore ini, tidak ada efek yang kami rasakan," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi massal tahap kedua untuk tenaga kesehatan, berlangsung di Pendopo Cianjur, di mana lima ribuan nakes akan menjalani vaksinasi secara bertahap hingga satu pekan ke depan dan dilanjutkan vaksinasi tahap kedua untuk pegawai publik.
Baca juga: Dinkes Cianjur berharap dapat tambahan vaksin dari pusat
Baca juga: Sebelum sekolah tatap muka, seluruh guru di Cianjur harus sudah divaksin
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan seluruh wilayah jadi zona hijau COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan saat dihubungi di Cianjur, Senin, mengatakan sekitar 200 orang di lingkungan kantor tersebut mendapatkan vaksinasi tahap kedua, sebagai upaya memberikan kekebalan terhadap tubuh dari virus berbahaya, namun tujuh anggota dewan, termasuk dirinya, divaksinasi di RSUD Cianjur.
"Saya bersama enam orang rekan, terpaksa menjalani vaksinasi tahap kedua di rumah sakit karena memiliki riwayat alergi obat. Hal tersebut, dilakukan sebagai upaya antisipasi ketika mengalami gejala setelah mendapatkan vaksinasi kedua," katanya.
Meski telah mendapatkan vaksinasi kedua, pihaknya tetap mengimbau anggota dewan dan staf kesekretariatan dewan tetap menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan menerapkan protokol kesehatan agar benar-benar terhindar dari virus berbahaya.
"Jangan sampai prokes diabaikan karena sudah mendapatkan vaksinasi, AKB harus tetap diterapkan agar terhindar dari virus berbahaya, tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta meningkatkan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar," katanya.
Setelah mendapatkan vaksinasi tahap kedua, dia dan enam anggota dewan tidak merasakan dampak lain seperti vaksin tahap pertama, di mana sempat merasakan alergi.
"Untuk yang kedua hingga sore ini, tidak ada efek yang kami rasakan," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi massal tahap kedua untuk tenaga kesehatan, berlangsung di Pendopo Cianjur, di mana lima ribuan nakes akan menjalani vaksinasi secara bertahap hingga satu pekan ke depan dan dilanjutkan vaksinasi tahap kedua untuk pegawai publik.
Baca juga: Dinkes Cianjur berharap dapat tambahan vaksin dari pusat
Baca juga: Sebelum sekolah tatap muka, seluruh guru di Cianjur harus sudah divaksin
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan seluruh wilayah jadi zona hijau COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021